Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Peran Penting Pelayan Restoran di Malang Menjadi Mata-mata Melawan Agresi Militer Belanda

Kompas.com - 15/12/2022, 11:02 WIB


MALANG, KOMPAS.com - Wilayah Kota Malang tidak luput dari serangan agresi militer Belanda pada tahun 1947 hingga 1949. Peran pelayan rumah makan yang sebagian besar merupakan masyarakat Indonesia saat itu sangat vital dalam membantu perjuangan melawan Belanda.

Pemerhati Budaya dan Sejarah Malang, Agung Buana mengatakan, dari beragam literatur yang didapatkannya bahwa tentara Belanda saat melakukan agresi militer memiliki tiga tempat kantin militer di Kota Malang.

Kantin militer tersebut kerap kali dikunjungi dan tempat untuk mengobrol sesama tentara seperti saat makan siang.

Tentara Belanda dengan pangkat perwira biasanya berkunjung ke rumah makan Delicious atau samping selatan eks bioskop Merdeka. Tempat kedua, untuk tentara Belanda dengan pangkat dibawahnya juga memiliki kantin militer yang berada di Gang 4, Kampung Kayutangan.

Sedangkan, untuk tentara Belanda dengan pangkat seperti Letnan Kolonel, Kolonel dan sederajat biasanya makan di kantin militer yang berada di eks Hotel Astor atau saat ini Markas Korem 083/ Baladhika Jaya.

Baca juga: Jadi Diplomat dan Mata-mata, Ini Perjuangan Perempuan demi Indonesia

"Military Canteen sebenarnya pusat informasi yang bisa digali dari tentara Belanda pada tahun 1947 hingga 1949 saat Agresi Militer Belanda," kata Agung Buana pada Sabtu (10/12/2022).

Agung mengatakan, saat berkunjung ke kantin militer, tentara Belanda seringkali saling mengobrol tentang pertempuran dan situasi yang ada.

Kondisi itu dimanfaatkan oleh para pelayan Indonesia untuk mendengarkan obrolan-obrolan tentara Belanda yang kemudian disebarkan kepada tentara Indonesia.

Mereka menyebarkan informasi dengan cara salah satunya menggunakan bahasa walikan atau terbalik yang saat ini menjadi bahasa slang di Malang. Sebab, warga pribumi juga ada yang menjadi mata-mata tentara Belanda dan bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia bahkan bahasa Jawa sekalipun.

"Para pelayan mendengarkan cerita-cerita dari tentara Belanda, mereka biasanya saling mengobrol tentang peperangan di Military Canteen, kemudian didengar oleh pelayan Indonesia dan menyebarkan informasi perkembangan terkini ke tentara Indonesia di Selatan seperti Bululawang, Gondanglegi, Bantur, cara memberikan informasinya pakai boso walikan dengan tulisan atau sandi," katanya.

Baca juga: Paus Beluga Mata-mata Rusia Kembalikan Ponsel Turis yang Jatuh ke Laut

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apakah Hewan Juga Bisa Menopause?

Apakah Hewan Juga Bisa Menopause?

Oh Begitu
Berapa Lama Kura-kura dan Penyu Bisa Hidup?

Berapa Lama Kura-kura dan Penyu Bisa Hidup?

Oh Begitu
5 Manfaat Jus Mengkudu untuk Kesehatan

5 Manfaat Jus Mengkudu untuk Kesehatan

Oh Begitu
Sejak Kapan FIFA Didirikan?

Sejak Kapan FIFA Didirikan?

Oh Begitu
Apa Saja Manfaat Buah Delima untuk Kesehatan?

Apa Saja Manfaat Buah Delima untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Si Minions “Arthropoda Tanah” sebagai Penyelamat Tanah yang Butuh Perhatian untuk Generasi Sekarang dan Masa Datang

Si Minions “Arthropoda Tanah” sebagai Penyelamat Tanah yang Butuh Perhatian untuk Generasi Sekarang dan Masa Datang

Fenomena
Hewan-hewan Punah yang Coba Dihidupkan Lagi dengan Teknologi

Hewan-hewan Punah yang Coba Dihidupkan Lagi dengan Teknologi

Oh Begitu
Seberapa Banyak Organ dalam Tubuh Manusia?

Seberapa Banyak Organ dalam Tubuh Manusia?

Oh Begitu
Lebih Sehat Mana Minum Air Dingin atau Hangat?

Lebih Sehat Mana Minum Air Dingin atau Hangat?

Oh Begitu
Mengapa Saat Stres Selalu Ingin Buang Air Kecil?

Mengapa Saat Stres Selalu Ingin Buang Air Kecil?

Oh Begitu
Apa Saja Mamalia yang Bisa Ditemukan di Gunung Merapi?

Apa Saja Mamalia yang Bisa Ditemukan di Gunung Merapi?

Oh Begitu
Apa Saja Makanan yang Baik untuk Berbuka Puasa?

Apa Saja Makanan yang Baik untuk Berbuka Puasa?

Oh Begitu
Indikator Kesejahteraan Lokal

Indikator Kesejahteraan Lokal

Fenomena
Mengapa Anak-anak Bisa Belajar Hal Baru dengan Cepat?

Mengapa Anak-anak Bisa Belajar Hal Baru dengan Cepat?

Oh Begitu
Apakah Efek pada Wajah Saat Berolahraga Memakai Make-up?

Apakah Efek pada Wajah Saat Berolahraga Memakai Make-up?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+