Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2022, 20:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Kulit yang mengalami ruam biasanya akan tampak kemerahan dan kering.

Ada banyak penyebab ruam pada kulit, mulai dari kondisi ringan yang dapat diatasi dengan salep tanpa resep dokter hingga penyakit berbahaya.

Biasanya, ruam yang menjadi tanda penyakit berbahaya juga diiringi oleh gejala-gejala lainnya.

Penyebab ruam kulit yang berbahaya

Dilansir dari WebMD, berikut adalah daftar penyebab ruam kulit yang berbahaya.

Baca juga: 7 Penyakit Kulit yang Paling Umum

1. Meningitis meningokokus

Meningitis meningokokus membuat jaringan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang membengkak. 

Penyakit ini dapat menular dari orang lain dan mengakibatkan orang yang tertular mengalami sakit parah dalam beberapa jam. Meningokokus bisa fatal tanpa tindakan cepat. 

Sekitar setengah dari orang yang mengalaminya mengalami ruam kulit. Kesulitan bernapas atau sakit tenggorokan jugs mungkin menjadi gejala awal. 

2. Sindrom syok toksik

Sindrom syok toksik merupakan kondisi yang jarang terjadi. Salah satu gejalanya adalah ruam seperti terbakar sinar matahari, terutama di telapak tangan atau telapak kaki. 

Sindrom syok toksik juga dapat menyebabkan demam, tekanan darah rendah, muntah, diare, kebingungan, sakit kepala, dan mata merah.

Baca juga: 7 Gejala Umum Penyakit Kulit, Ruam hingga Kulit Bersisik

3. Demam berbintik gunung rocky

Gigitan kutu dapat membuat seseorang mengalami demam berbintik gunung rocky. 

Kondisi ini bisa berakibat fatal jika tidak diobati dalam waktu 5 hari sejak gejala pertama muncul. Pertama-tama, gejala yang mungkin muncul adalah sakit kepala, demam, mual, dan pembengkakan di sekitar tangan atau mata. 

Ruam akan muncul berikutnya. Ini dimulai dengan bintik-bintik kecil berwarna merah muda di pergelangan tangan, lengan bawah, dan pergelangan kaki, lalu semakin menyebar.

4. Sindrom Stevens-Johnson

Sindrom Stevens-Johnson membuat sel-sel kulit mati dan terkelupas. Ini biasanya merupakan reaksi terhadap obat. 

Sindrom Stevens-Johnson mungkin dimulai dengan gejala seperti demam, batuk, dan nyeri. 

Baca juga: 6 Penyakit Kulit yang Bisa Menular

Kemudian, pengidapnya mengalami ruam merah atau keunguan dan kulit akan mengelupas. 

5. Nekrolisis epidermal toksik

Nekrolisis epidermal toksik sama seperti sindrom Stevens-Johnson, yakni merupakan reaksi alergi parah terhadap obat atau infeksi.

Keduanya memiliki gejala yang sama. Jika 10 persen kulit mengelupas dari tubuh, dokter mungkin akan mendiagnosis Stevens-Johnson. 

Namun, jika kulit yang mengelupas mencapai 30 persen atau lebih, itu adalah nekrolisis epidermal toksik.

Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan masalah kulit jangka panjang. Paling buruk, mereka dapat menyebabkan kegagalan organ.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber WebMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com