Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2022, 12:00 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebelum Mars mengering seperti sekarang ini, sebuah asteroid pernah menghantam salah satu lautan Planet Merah dan menyebabkan mega-tsunami.

Peristiwa yang terjadi sekitar 3,4 miliar tahun yang lalu itu diperkirakan dampaknya mirip dengan tumbukan asteroid Chicxulub di Bumi yang telah memusnahkan dinosaurus.

Temuan ini didapat setelah para peneliti menemukan kawah tempat tumbukan asteroid yang menjadi awal mula terjadinya mega-tsunami.

Mengutip New Scientist, Jumat (2/12/2022) gambar pertama lanskap Mars yang diambil oleh pendarat Viking 1 pada tahun 1970-an kemungkinan telah mengandung bukti mega-tsunami ini. Namun, para ilmuwan belum menemukan lokasi tumbukan asteroid terjadi.

Baca juga: Ahli Temukan Asal Air di Mars, Berasal dari Manakah?

Alexix Rodriguez dari Planetary Science Institute di Arizona bersama rekannya menggabungkan data dari beberapa pengorbit Mars untuk melakukan pencarian.

Mereka menemukan kawah selebar 110 kilometer yang disebut Pohl di dataran rendah utara Mars tampaknya pas sebagai lokasi tumbukan asteroid. Di tempat tersebut terdapat endapan yang diduga berasal dari tsunami yang terbentuk pada periode sebelum Mars mengering.

Berdasarkan dimensi kawah dan serangkaian simulasi, peneliti menemukan bahwa asteroid yang menyebabkan megatsunami berukuran sekitar 3-9 kilometer.

Tumbukan itu menghasilkan megatsunami dengan gelombang setinggi 250 meter yang mencapai 1500 kilometer dari lokasi tumbukan.

Ilustrasi planet mars.SHUTTERSTOCK/VADIM SADOVSKI Ilustrasi planet mars.

"Saat kita berpikir tentang tsunami, kita memikirkan gelombang dinding air yang mendekati garis pantai dan menerjangnya. Ini sangat berbeda," kata Rodriguez.

Ia menjelaskan, akan ada dinding air bergejolak berwarna kemerahan, sebagian terlempar ke atas dan jatuh kembali ke gelombang bersama bebatuan dan tanah. Berhubung Mars memiliki gravitasi yang lebih rendah daripada Bumi, air dan puing-puing akan jatuh lebih lambat daripada di Bumi.

Dampaknya juga akan menghasilkan gelombang seismik yang menyebar ratusan kilometer di sekitar kawah, melemparkan tanah dan bebetuan ke udara dan menciptakan aliran puing-puing.

Pendarat Viking 1, wahana luar angkasa pertama yang mendarat di Mars sendiri pernah mendarat di dataran rendah utara pada tahun 1976. Dataran itu kemungkinan termasuk dalam area yang terdampak tsunami.

Baca juga: Persiapan Misi ke Mars, Ahli Lakukan Studi Makanan

Batu-batu aneh di gambar pertama dari Viking 1 mungkin terlempar ke sana oleh mega-tsunami dan saluran aneh di lanskap itu mungkin disebabkan oleh air yang mengalir kembali ke laut sesudahnya.

Temuan ini dipublikasikan di Scientific Reports.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com