KOMPAS.com - Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma, yang merupakan bagian penting dari sistem reproduksi manusia dan semua jenis hewan.
Spermatogenesis bertujuan untuk menghasilkan gamet jantan dewasa yang dapat membuahi gamet betina untuk membentuk organisme bersel tunggal, yang disebut zigot.
Dilansir dari Biology Wise, berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi spermatogenesis.
Proses spermatogenesis sangat sensitif dan dapat dipengaruhi oleh perubahan kadar hormon sekecil apa pun seperti testosteron yang diproduksi oleh hipotalamus, kelenjar hipofisis, dan sel Leydig.
Baca juga: Spermatogenesis, Proses Pembentukan Sperma pada Pria
Proses spermatogenesis juga sangat sensitif terhadap perubahan suhu.
Kekurangan makanan, konsumsi alkohol, dan adanya penyakit dapat mempengaruhi kecepatan pembentukan sperma.
Stres oksidasi dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sperma, yang menyebabkan masalah dalam pembuahan dan kehamilan.
Proses spermatogenesis pada manusia terjadi dalam jangka waktu lebih dari dua bulan.
Baca juga: Konsentrasi Sperma Menurun, Berisiko Sebabkan Krisis Reproduksi Manusia
Selama ini, lebih dari 300 juta spermatozoa diproduksi setiap hari. Namun, pada akhir proses, hanya sekitar 100 juta sperma yang matang.
Setelah itu, masih dibutuhkan waktu satu bulan lagi untuk mengangkut sperma baru pada sistem saluran.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.