Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 02/12/2022, 12:00 WIB
Penulis Lulu Lukyani
|

KOMPAS.com - Ikan tuna merupakan salah satu ikan konsumsi yang sangat populer.

Terdapat 15 spesies ikan tuna yang termasuk dalam keluarga Thunnini.

Dari jumlah tersebut, 8 spesies dianggap sebagai “tuna sejati”, yakni lima spesies sirip biru dan tiga spesies sirip kuning, yang semuanya termasuk dalam genus Thunnus.

Tuna adalah predator puncak, yang berarti mereka berada di puncak rantai makanannya. 

Sebagian besar tuna memakan ikan, sementara beberapa spesies lain lebih suka memangsa cephalopoda seperti cumi-cumi.

Baca juga: Ikan Tuna Hilangkan Gatal dengan Menggosokkan Tubuhnya ke Hiu

Habitat ikan tuna

Dilansir dari National Geographic, ikan tuna adalah ikan pelagis, yang artinya mereka hidup di luar landas kontinen di laut terbuka, bukan di dekat terumbu karang, dasar laut, atau garis pantai. 

Zona pelagis adalah habitat terbesar di Bumi dengan volume 330 juta mil kubik. 

Ikan tuna umumnya perlu makanan yang banyak dan harus banyak bergerak untuk menopang diri mereka sendiri. 

Mereka dikenal mampu bermigrasi jarak panjang hingga melintasi jarak yang sangat jauh. 

Beberapa ikan tuna sirip biru dengan geotag telah dilacak berenang dari perairan Amerika Utara ke Eropa dan kembali beberapa kali dalam setahun. Sementara itu, ikan tuna sirip biru secara teratur bergerak 2.438 m ke bawah untuk mencari mangsa.

Baca juga: Ikan Tuna Vs Salmon, Mana yang Lebih Sehat?

Tuna mata besar (salah satu spesies sirip biru yang dikenal sebagai tuna ahi) bermigrasi lebih dari 457 m secara vertikal dalam satu hari.

Mereka turun di pagi hari ke tempat yang lebih dalam dan lebih dingin dan kembali ke perairan yang lebih dangkal dan hangat saat senja.

Banyak migrasi tuna jarak jauh terkait dengan perkawinan. Mereka umumnya berkumpul dalam kelompok besar untuk bereproduksi, dan betina dapat menghasilkan beberapa juta telur sekaligus. 

Namun, perkawinan tuna yang sangat terkonsentrasi sangat rentan terhadap penangkapan ikan komersial.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jangan Lakukan Lagi, Ini Bahaya Pakai Headphone Saat Tidur

Jangan Lakukan Lagi, Ini Bahaya Pakai Headphone Saat Tidur

Kita
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Oat Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Oat Setiap Hari?

Kita
6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

Oh Begitu
Mengapa Burung Hantu Memiliki Kaki yang Panjang?

Mengapa Burung Hantu Memiliki Kaki yang Panjang?

Oh Begitu
Ilmuwan Coba Hidupkan Lagi Bison Purba dari 8000 Tahun Lalu

Ilmuwan Coba Hidupkan Lagi Bison Purba dari 8000 Tahun Lalu

Fenomena
Tips Puasa Ramadan Sehat ala Ahli Diet

Tips Puasa Ramadan Sehat ala Ahli Diet

Kita
Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Kita
4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

Oh Begitu
Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Oh Begitu
Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Oh Begitu
Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Oh Begitu
Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Fenomena
Apa Itu Fenomena Okultasi?

Apa Itu Fenomena Okultasi?

Fenomena
Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Oh Begitu
Apa Penyebab Keringat Dingin?

Apa Penyebab Keringat Dingin?

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+