Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Tulang Anjing Tertua Ungkap Relasi Awal dengan Manusia

Kompas.com - 01/12/2022, 19:30 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Temuan tulang anjing di gua Erralla di Basque Country, Spanyol menjadi petunjuk bagi para ilmuwan mengenai hubungan hewan berbulu itu dengan manusia.

Tulang yang ditemukan pada tahun 1985, kini telah diidentifikasi umurnya melalui penanggalan karbon. Dari pengukuran, tulang tersebut berusia antara 17.410 hingga 17.096 tahun yang lalu.

Tulang menunjukkan bahwa itu bukan merupakan tulang serigala melainkan seekor anjing (Canis familiaris). Ini berarti tulang humerus tua retak mewakili tulang anjing tertua hingga saat ini.

Baca juga: Nenek Moyang Anjing Berasal dari 2 Jenis Serigala Purba

Temuan menjadi titik data yang luar biasa untuk memberikan wawasan mengenai domestikasi anjing dan membuka diskusi baru tentang garis waktu dan sifat sisa-sisa serigala mirip anjing, yang dianggap sebagai tahap peralihan antara serigala dan anjing.

Mengutip Science Alert, Kamis (1/12/2022) kapan dan bagaimana anjing menyimpang dari nenek moyang serigala (Canis lupus), dan kapan mereka dijinakkan masih menjadi bahan perdebatan.

Meski begitu beberapa ahli percaya, bahwa kedua spesies mulai menyimpang lebih dari 100.000 tahun yang lalu.

Teori ini jauh lebih diterima secara umum dibandingkan domestikasi anjing yang dimulai antara 40.000 dan 20.000 tahun yang lalu.

Namun, sisa-sisa biologis sulit untuk diidentifikasi. Waktu merusak DNA dan hanya meninggalkan identifikasi berupa bentuk tulang.

Ini belum tentu dapat diandalkan, karena serigala mungkin memiliki variasi bentuk tubuh yang lebih banyak di masa lalu atau mungkin memiliki variasi regional.

Dalam studi baru ini, tim yang dipimpin ahli genetika dan antropolog Montserrat Hervella dari University of the Basque Country di Spanyol menggunakan sejumlah teknik untuk menganalisis tulang yang ditemukan di gua Eralla.

Pertama, peneliti menggunakan penanggalan karbon yang mempersempit waktu sejak hewan terakhir hidup dan bernafas. Kemudian, mereka menggunakan analisis genetik dan morfologi (mempelajari bentuk tulang) untuk mengetahui spesiesnya.

Ini menegaskan, bahwa tulang merupakan milik anjing (Canis familiaris). Tetapi berbagi garis keturunan mitokondria dengan anjing Magdalenian, dari Gironde dan Bonn-Oberkassel.

Anjing Magdalenian merupakan anjing tertua yang diidentifikasi sebagai peliharaan sebelum anjing di Gua Eralla ditemukan.

Anjing ini berkembang sekitar 17.000 hingga 12.000 tahun yang lalu. Sisa-sisa tulangnya ditemukan di Gironde, Prancis dan Bonn-Oberkassel, Jerman.

Baca juga: Anjing Menangis Saat Bertemu Kembali dengan Pemiliknya

Hasil silsilah yang didapat ini kemudian mampu menelusuri asal usul anjing hingga puncak zaman es,

Maksimum Glasial Terakhir sekitar 22.000 tahun yang lalu. Saat itu cuaca dingin yang ektrem mendominasi dunia, menciptakan kondisi kehidupan yang keras.

"Hasil ini meningkatkan kemungkinan, bahwa domestikasi serigala terjadi lebih awal dari yang diperkirakan sekarang, setidaknya di Eropa Barat, di mana interaksi pemburu-pengumpul Paleolitik bersama spesies liar seperti serigala telah meningkat jumlahnya selama periode krisis iklim tersebut," kata Conchi de la Rua dari University of the Basque Country.

Penanggalan tulang juga memberi wawasan mengenai persilangan yang signifikan serigala mirip anjing.

Peneliti mencatat, perlu mempertimbangkan kembali proses domestikasi, di mana serigala mirip anjing dianggp sebagai pendahulu anjing.

Studi dipublikasikan di Journal of Archaeological Science: Reports.

Baca juga: Ilmuwan Jepang Temukan Gen yang Membuat Anjing Jadi Sahabat Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com