Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Risiko Anemia akibat Kurang Zat Besi, Seberapa Pentingkah?

Kompas.com - 01/12/2022, 10:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Penderita anemia atau kekurangan darah di Indonesia meningkat, berdasarkan Hasil Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Oleh karenanya, sangat penting untuk melakukan deteksi risiko anemia akibat kurang zat besi.

Hasil laporan Riskesdas menunjukkan prevalensi anemia meningkat dari 21,7 persen tahun 2013 menjadi 23,7 persen pada tahun 2018 dari total populasi di Indonesia.

Ketua Tim Kerja Pemberdayaan dan Penggerakan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Dwi Adi Maryandi, SKM, MPH mengatakan bahwa anemia masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang menjadi fokus pemerintah hingga saat ini.

"Di Indonesia, prevalensi anemia sebesar 48,9 persen pada ibu hamil dan 38,5 persen pada anak di bawah 5 tahun. Bahkan lebih tinggi pada remaja usia 12-18 tahun," ujar Dwi dalam acara Peluncuran Kampanye “Jangan Cuek, Ayo Cek Gejala Kurang Darah” memperingati Hari Kekurangan Zat Besi Sedunia 2022, Rabu (30/11/2022).

Pada tahun 2018, tercatat 3 dari 10 remaja Indonesia menderita penyakit anemia, dan 62,6 persen kasus anemia yang terjadi disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Baca juga: Anemia Hemolitik Autoimun, Patofisiologi, Penyebab, dan Perawatannya

Risiko anemia dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satu penyebab paling banyak adalah akibat kurang zat besi. Deteksi risiko anemia dapat diketahui secara sederhana dengan mengenali gejalanya.

Gejala anemia karena kekurangan zat besi, seperti kelelahan atau kekurangan energi seringkali dianggap remeh dan diabaikan.

Oleh karenanya, deteksi risiko anemia akibat kurang zat besi sangat penting dilakukan. Kondisi ini juga dapat dicegah sedini mungkin, yakni sejak masa remaja.

Apa itu anemia?

Menurut Ketua Umum Perhimpunan Hematologi & Transfusi Darah Indonesia (PHTDI), Dr. dr. TB. Djumhana Atmakusuma, SpPD-KHOM, kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin menurun.

Dr Djumhana menjelaskan bahwa salah satu jenis anemia adalah anemia kekurangan zat besi. Oleh karenanya, penting untuk melakukan deteksi risiko anemia kekurangan zat besi.

Baca juga: Cara Mencegah Penyakit Anemia karena Kekurangan Zat Besi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com