KOMPAS.com - Lebih dari 80 tahun yang lalu, peneliti menemukan beberapa liontin kecil dan ramping di kuburan Zaman Batu di sebuah pulau di danau Rusia.
Kini, liontin-liontin itu telah ditata ulang setelah para arkeolog menganalisis kembali temuan tersebut, menggunakan teknik sidik jari kimiawi.
Namun, ada yang menarik setelah peneliti berhasil merekonstruksi liontin tersebut. Peneliti menemukan beberapa bahan yang digunakan sebagai materi pembuat liontin terbuat dari tulang manusia.
Baca juga: Liontin Berbentuk Penis Zaman Romawi Kuno Ditemukan di Inggris
"Yang mengejutkan kami, bahan mentah dari beberapa spesimen ternyata adalah tulang manusia," tulis Kristiina Mannermaa, arkeolog dari University of Helsinki di Finlandia dalam makalah yang diterbitkannya.
Mengutip Science Alert, Minggu (27/11/2022) liontin tulang itu menurut peneliti ditemukan di Yuzhniy Oleniy Ostrov, sebuah pulau di Danau Onega di barat laut Rusia, tempat pemakaman terbesar di Eropa utara yang berasal dari akhir Zaman Batu. Di tempat itu tercatat ada 177 situs pemakaman.
Para arkeolog pertama kali menggali kuburan pada tahun 1930-an, tetapi dari analisis terbaru ini, para peneliti baru mengidentifikasi asal-usul fragmen tulang yang dibuat menjadi liontin yang ditemukan di enam kuburan.
Sebelumnya, peneliti telah mengabaikan liontin tulang itu, karena bentuknya yang sangat sederhana.
Menggunakan spektrometri massa, para peneliti menganalisis jejak protein yang diawetkan dalam ornamen yang terkubur.
Peneliti menemukan, 12 dari 37 liontin yang dianalisis ulang, rupanya dipotong dari tulang manusia.
Dua lainnya masih dipertanyakan apakah berpotensi terbuat dari tulang manusia atau tidak. Sedangkan sisanya tak dapat diidentifikasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.