Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2022, 11:31 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Capung merupakan salah satu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang melalui tiga tahap, yakni telur, larva, dan dewasa.

Proses metamorfosis capung

Dilansir dari British Dragonfly Society, berikut adalah tiga tahap metamorfosis capung.

  • Tahap 1: Telur

Capung betina dapat bertelur ratusan butir telur selama masa dewasanya, selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu.

Ada beberapa jenis telur capung, yakni telur endofit dan telur exophytic.

Baca juga: Daftar Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna

Telur endofit berbentuk memanjang dan diletakkan pada tanaman, sedangkan telur exophytic berbentuk bulat, diletakkan dalam zat seperti jeli dan disimpan di dalam air. 

Telur capung menetas dalam waktu 2–5 minggu atau pada musim semi berikutnya.

  • Tahap 2: Larva

Prolarva kecil seperti kecebong muncul dari telur. Jika telur diletakkan di atas air, prolarva menggeliat ke tempat aman segera setelah menetas dan berganti kulit dalam beberapa jam. 

Capung menghabiskan sebagian besar hidup mereka dalam tahap larva. 

Selama itu, larva capung menangkap dan memakan mangsa hidup di setiap kesempatan dan berganti kulit 5–14 kali lagi hingga dewasa sepenuhnya. Perkembangan larva biasanya memakan waktu satu atau dua tahun.

Baca juga: 4 Tahap Metamorfosis Lalat

Semua larva capung memiliki enam kaki (seperti halnya capung dewasa), selaput sayap dan rahang berengsel yang dapat diperpanjang, yang dapat menembak dalam sekejap dan menangkap mangsa. 

  • Tahap 3: Dewasa

Tenerals adalah capung dewasa yang baru muncul, yang masih lemah, dan berwarna pucat. 

Saat tubuh dan sayap mengeras, mereka mulai berburu makanan saat cuaca cerah. 

Mereka menghabiskan waktu sekitar satu minggu untuk memperoleh warna dewasa dan mencapai kematangan seksual.

Saat dewasa, capung kembali ke air untuk berkembang biak. Jantan dari beberapa spesies bersifat teritorial dan berjuang terus-menerus untuk mendapatkan dan mempertahankan tempat berkembang biak yang sesuai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com