Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 15/11/2022, 09:02 WIB


KOMPAS.com - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mengkonfirmasi menemukan puing-puing pesawat ulang-alik Challenger yang jatuh dan meledak 28 Januari 1986 serta menewaskan ketujuh astronotnya.

Puing-puing dari kecelakan fatal misi luar angkasa itu ditemukan di dasar laut lepas pantai Atlantik Florida.

Penyelam menemukan bagian lambung Challenger sepanjang 6 meter saat sedang mencari pesawat era Perang Dunia II yang jatuh.

Namun penyelam yang merupakan bagian dari program pengambilan gambar untuk serial dokumenter History Channel, "The Bermuda Triangle: Into Cursed Waters" ini justru menemukan sepetak dasar laut yang berisi puing-puing yang tampak modern. Sebagian tertutup pasir.

Mengingat lokasinya yang dekat dengan Pusat Penerbangan Luar Angkasa Kennedy NASA di Florida, pembuat film menduga itu berhubungan dengan badan antariksa dan segera menghubungi NASA terkait penemuan itu.

Dikutip dari Live Science, Senin (14/11/2022), NASA kemudian memeriksa rekaman tim dan memastikan bahwa puing-puing itu berasal dari pesawat ulang alik Challenger.

NASA kemudian memberi tahu keluarga tujuh astronot sebelum mengumumkan penemuan tersebut pada 10 November.

Baca juga: Sejarah Penemuan Pesawat Terbang yang Terinspirasi dari Mainan Helikopter

"Tragedi (pesawat Challenger meledak) ini akan selamanya terpatri dalam memori kolektif kita. Penemuan (puing-puing pesawat ulang-alik Challenger) ini juga memberikan kesempatan untuk mengambil warisan tujuh astronot yang hilang dan merenungkan bagaimana tragedi mengubah kita," kata Bill Nelson, administrator NASA.

Lambung pesawat ulang-alik Challenger itu akan tetap berada di dasar laut sementara NASA menentukan langkah selanjutnya. Namun secara hukum semua puing tersebut milik pemerintah federal.

Pada saat peluncuran ke-10, yang dijuluki STS-51L, Challenger adalah salah satu dari empat pesawat ulang alik yang dioperasikan oleh NASA.

Misi selama enam hari itu rencananya akan melihat astronot melakukan penelitian ilmiah dan melepaskan satelit dari pesawat ulang alik. Namun, rencana itu rupanya tak berjalan.

NASA kemudian mengetahui bahwa suhu beku pada malam sebelum peluncuran membahayakan segel pada pendorong roket padat, menyebabkan disintegrasi eksplosif atau ledakan pengorbit 73 detik setelah penerbangan.

Tragedi Challenger ini menjadi musibah pertama yang merenggut nyawa dalam penerbangan program luar angkasa berawak NASA.

Sebelumnya NASA telah menemukan hampir setengah dari puing-puing pesawat ulang-alik Challenger yang sebagian besar terkubur di dekat Kennedy Space Center.

Baca juga: Pesawat Ruang Angkasa Hope Makin Dekati Mars, Bangsa Arab Siap Ukir Sejarah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Kita
4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

Oh Begitu
Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Oh Begitu
Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Oh Begitu
Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Oh Begitu
Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Fenomena
Apa Itu Fenomena Okultasi?

Apa Itu Fenomena Okultasi?

Fenomena
Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Oh Begitu
Apa Penyebab Keringat Dingin?

Apa Penyebab Keringat Dingin?

Kita
Hewan Apa yang Memiliki Gigitan Terkuat?

Hewan Apa yang Memiliki Gigitan Terkuat?

Oh Begitu
Apa Saja Buah yang Mengandung Banyak Air?

Apa Saja Buah yang Mengandung Banyak Air?

Oh Begitu
Apakah Ada Lubang Hitam Terbesar di Alam Semesta?

Apakah Ada Lubang Hitam Terbesar di Alam Semesta?

Fenomena
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Puasa?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Puasa?

Kita
Apa Saja Makanan yang Baik Dimakan Saat Sahur?

Apa Saja Makanan yang Baik Dimakan Saat Sahur?

Kita
Apa Saja Gejala Ginjal yang Tidak Sehat?

Apa Saja Gejala Ginjal yang Tidak Sehat?

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+