Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2022, 13:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Nostalgia merupakan emosi yang alami, umum, dan bahkan positif.

Nostalgia bisa disebut sebagai 'kendaraan' untuk pergi melampaui batas-batas ruang dan waktu.

Nostalgia sering didorong oleh pemikiran tentang masa lalu yang terkait dengan tempat dan objek tertentu.

Perasaan kesepian atau putus asa juga bisa membawa seseorang bernostalgia ke masa yang ia harapkan.

Apa itu nostalgia?

Dilansir dari Psychology Today, nostalgia adalah sentimentalitas masa lalu, biasanya spesifik untuk waktu atau tempat tertentu dengan asosiasi positif. 

Baca juga: #10YearsChallenge, Jebakan Nostalgia dan Dampak untuk Sekitar

Nostalgia merupakan neologisme portmanteau yang diciptakan pada tahun 1688 oleh mahasiswa kedokteran Swiss,bJohannes Hofer.

Nostalgia berasal dari bahasa Yunani, nóstos yang berarti kepulangan dan álgos yang berarti sakit. 

Hofer menciptakan 'nostalgia' untuk merujuk pada kerinduan para tentara bayaran Swiss yang bertempur di dataran rendah asing.

Dokter militer menghubungkan kerinduan ini, juga dikenal sebagai Schweizerheimweh, dengan kerusakan telinga dan otak dari dentang lonceng yang terus-menerus. 

Gejala yang dikenali termasuk merindukan pemandangan Alpine, pingsan, demam, dan bahkan, secara ekstrem, kematian. 

Baca juga: Psikologi Warna, dari Mood hingga Strategi Marketing

Dalam Dictionnaire de musique, Jean-Jacques Rousseau mengatakan bahwa tentara bayaran Swiss dilarang menyanyikan lagu-lagu Swiss agar tidak memperburuk nostalgia yang mereka alami.

Hari ini, nostalgia tidak lagi dianggap gangguan mental karena ia merupakan emosi yang wajar.

Namun, jika dimanjakan secara berlebihan, nostalgia dapat menimbulkan utopia yang tidak pernah ada dan tidak akan pernah ada.

Hal tersebut dapat mengesampingkan kehidupan, kegembiraan, dan peluang dari masa kini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com