Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Pruritus pada Lansia yang Tak Boleh Diabaikan

Kompas.com - 07/11/2022, 20:56 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Pada orang lanjut usia (lansia), berkurangnya lipid pada permukaan kulit hingga menurunnya produksi kolagen menyebabkan kulit kering.

Kondisi kulit kering ini, kerap membuat tekstur kulit menjadi kasar dan pecah-pecah, sehingga mempermudah bakteri masuk ke dalam tubuh.

Kulit kering juga bisa berujung Pruritus. Jika gatal Pruritus berlanjut lebih dari 6 minggu, maka berpotensi menjadi penyakit kronis lainnya.

Baca juga: Apa Itu Pruritus, Kondisi Kulit yang Sering Dialami Lansia?

Pruritus adalah istilah medis untuk rasa gatal yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk. Kulit gatal ini sering kali disebabkan oleh kulit kering.

Pruritus bisa mengganggu kualitas hidup seseorang, seperti mengganggu tidur dan menyebabkan kecemasan hingga depresi.

Penyebab pruritus

Kondisi dermatologis xerosis atau kulit kering adalah penyebab paling umum dari pruritus pada populasi geriatric (lansia). Namun, ada beberapa kondisi lain yang bisa jadi penyebab pruritus. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Penyebab dermatologis

a. Xerosis (kulit kering)

Hilangnya kelembaban yang berlebihan dari epidermis dapat menyebabkan lesi xerotik (kulit kering), yang dapat retak dan pecah.

Hal ini dapat menyebabkan pruritus dan perdarahan, bahkan sangat mungkin menyebabkan infeksi.

b. Cuaca ekstrem

Penyebab lain dari kulit kering termasuk cuaca ekstrem, seperti udara dingin atau kelembaban rendah, dan paparan air yang berlebihan, terutama di iklim yang lebih dingin.

Paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat menyebabkan berbagai iritasi kulit, termasuk terbakar sinar matahari, atau dapat memperburuk lesi kulit kering.

c. Skabies

Masalah lain adalah skabies, yaitu gangguan kulit yang sangat gatal, umumnya terjadi pada lansia, terutama mereka yang dirawat jangka panjang di fasilitas perawatan.

Skabies disebabkan oleh infeksi akibat tungau spesifik Sarcoptes scabiei var hominis. Infeksi ini bisa sangat menular.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com