Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Jangkrik, Mengeluarkan Suara dari Sayap hingga Simbol Keberuntungan

Kompas.com - 03/11/2022, 09:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Siapa tak kenal jangkrik? Serangga ini seakan memberitahu keberadaanya dengan suara keras yang khas di malam hari.

Bukan tanpa tujuan, suara keras jangkrik sangat penting loh untuk siklus kehidupan jangkrik.

Baca juga: Jangkrik Jantan Bernyanyi di Malam Hari demi Menarik Perhatian Betina untuk Kawin

Fakta Jangkrik

Selain suara jangkrik yang keras di malam hari, ada beberapa fakta tentang jangkrik yang menarik diketahui. Berikut daftarnya.

1. Tubuh jangkrik

Jangkrik memiliki panjang 3 hingga 50 milimeter, dengan tubuh berwarna coklat, hitam, atau hijau. Mereka memiliki kaki belakang yang panjang dan kuat yang digunakan untuk melompat.

Kebanyakan jangkrik memiliki dua pasang sayap. Sayap di bagian depan keras dan kaku. Sayap di bagian belakang panjang dan tipis. Sayap-sayap tersebut membantu jangkrik melompat.

Selain itu, jangkrik juga memiliki antena panjang dan tipis yang mereka gunakan untuk mencium dan menyentuh.

2. Jangkrik aktif dan bersuara di malam hari

Jangkrik biasanya aktif di malam hari. Setelah menghabiskan waktu di siang hari untuk bersembunyi, jangkrik akan keluar saat hari sudah gelap untuk mencari makanan. Kebanyakan jangkrik memakan tumbuhan.

Selain mencari makanan, jangkrik juga akan mengeluarkan suara khasnya di malam hari. Tapi, hanya jangkrik jantan yang mampu bersuara.

Suara jangkrik yang keras itu memiliki beberapa tujuan, mulai dari untuk berkomunikasi satu sama lain, menarik perhatian betina untuk kawin, hingga sebagai tanda untuk menunjukkan wilayah teritorialnya pada jantan lain.

3. Suara jangkrik berasal dari sayapnya

Jangkrik mengeluarkan suara bukan dari mulutnya, melainkan dari sayap mereka. Sisi sayap jangkrik berlekuk dan bertekstur, serta memiliki tepi bergerigi di atas alur.

Ketika sisi sayap yang berlekuk ini digesekkan satu sama lain, maka akan menghasilkan suara jangkrik yang khas. Aktivitas ini disebut stridulasi.

Suara jangkrik dapat dihasilkan dengan kedua sayap, tetapi penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan jantan lebih suka menggunakan sayap kanan daripada sayap kiri. Sementara jangkrik betina tidak bersuara, karena mereka tidak memiliki anatomi tubuh yang sama.

Baca juga: Mengapa Jangkrik Bersuara Keras di Malam Hari?

Ilustrasi jangkrik Ilustrasi jangkrik

4. Jangkrik tidak bisa terbang

Meskipun memiliki dua pasang sayap, sebagian besar jenis jangkrik tidak dapat terbang. Kebanyakan jangkrik bergerak dengan melompat.

Terkadang, jangkrik menggunakan sayapnya untuk terbang lebih jauh saat melompat.

Kemampuan melompat jangkrik juga sangat menakjubkan. Mereka bisa melompat beberapa kaki ke udara -- mengingat ukuran tubuh mereka yang kecil, kemampuan ini seakan merupakan prestasi yang mengesankan. Sayap jangkrik sebenarnya juga bisa membuat jangkrik terbang, tapi jaraknya sangat terbatas.

Baca juga: 4 Perbedaan Jangkrik dan Kecoak, dari Suara hingga Sayapnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com