KOMPAS.com - Rokok elektrik atau vape adalah alat elektronik yang digunakan untuk memanaskan cairan nikotin, perasa dan bahan-bahan kimia lainnya untuk dihirup.
Banyak orang beranggapan bahwa rokok elektrik bisa digunakan sebagai alternatif untuk berhenti merokok. Namun, benarkah demikian?
Hingga hari ini, Badan Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat belum menyetujui rokok elektrik apa pun sebagai alat berhenti merokok.
FDA juga menyebut bahwa dibutuhkan lebih banyak riset untuk mengetahui apakah menggunakan rokok elektrik efektif membantu berhenti merokok.
Baca juga: Rokok Elektrik Lebih Aman dari Rokok Biasa, Benarkah? Cek Faktanya Berikut
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal International Journal of Environmental Research and Public Health pada 2019 menemukan bahwa rokok elektrik yang mengandung nikotin lebih berisiko menyebabkan kecanduan pada dewasa muda, bila dibanding dengan rokok biasa.
Selain itu, partisipan studi yang menggunakan keduanya atau perokok ganda juga ditemukan lebih kecanduan nikotin yang didapat dari rokok elektrik dibanding rokok biasa.
Diungkapkan oleh dr Widyastuti Soerojo dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat, studi di beberapa negara menunjukkan bahwa para perokok justru terjerat sebagai pengguna ganda (dual users) ketika menggunakan rokok elektrik.
Baca juga: Apa Efek dari Menghirup Rokok Elektrik atau Vape?
Di Polandia, misalnya, dari 30 persen remaja berusia 15-19 tahun yang menggunakan rokok elektrik atau vape pada 2013-2014; sebanyak 72,4 persen di antaranya adalah pengguna ganda.
Di Indonesia juga sama. Studi UHAMKA pada remaja SMA di Jakarta tahun 2018 menemukan bahwa dari 11,8 persen remaja pengguna rokok elektrik, 51 persen di antaranya adalah pengguna ganda.
Dilansir dari situs resmi Sehat Negeriku oleh Kementerian Kesehatan; hanya ada dua cara untuk berhenti merokok, yakni berhenti seketika atau mengurangi konsumsi rokok secara bertahap, bukan dengan menggunakan rokok elektrik atau vape.
Berhenti seketika adalah menetapkan hari untuk berhenti merokok sama sekali. Bagi kebanyakan orang, cara ini adalah yang paling efektif.
Baca juga: Mengenal Rokok Elektrik atau Vape, Kandungan dan Bahayanya bagi Kesehatan
Namun, bila berhenti merokok seketika tidak mudah, Anda bisa mengurangi jumlah rokok yang dihisap secara berangsur-angsur dengan jumlah yang sama dan telah ditentukan hingga mencapai 0 batang pada hari yang telah ditetapkan.
Untuk cara ini, Anda harus menentukan pola penurunannya dan tanggal berapa Anda akan berhenti merokok menjadi 0 batang, serta memberitahukannya kepada keluarga, kerabat dan teman agar dapat dibantu diingatkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.