KOMPAS.com - Temuan fosil kulit dinosaurus di Marmarth, North Dakota berhasil memberikan wawasan berharga mengenai mengenai bagaimana hewan tersebut mati.
Menariknya lagi, temuan juga mengungkap bagaimana kulit hewan tersebut bisa terawetkan dengan baik hingga ribuan tahun.
Pasalnya, kulit lebih mudah membusuk daripada tulang, sehingga sangat jarang ditemukan fosil kulit dinosaurus.
Baca juga: Peneliti Temukan Fosil Dinosaurus Langka Lengkap dengan Kulitnya
Mengutip CNN, Senin (17/10/2022) penelitian baru ini dilakukan pada Edmontosaurus, sejenis hadrosaurus pemakan tumbuhan yang hidup 67 juta tahun lalu.
Peneliti menyebut, dinosaurus itu menderita gigitan yang disebabkan oleh buaya purba yang membuat dagingnya tercabik-cabik serta kulitnya terkelupas.
"Bekas gigitannya benar-benar tak terduga. Jadi kerusakan karena karnivora ini lah yang benar-benar membuat kami berpikir tentang bagaimana fosil tersebut terbentuk," kata Stephanie Drumheller-Horton, ahli paleontologi dari University of Tennessee.
Ahli paleontologi dulu berpikir, bahwa dinosaurus atau mahluk prasejarah lainnya, harus terkubur dengan sangat cepat agar jaringan lunak mereka dapat diawetkan. Tetapi, studi dari hadrosaurus ini membuat peneliti memiliki wawasan baru.
Para peneliti berpikir bekas gigitan di lengan hadrosaurus berasal dari kerabat buaya purba, namun tak yakin persis jenis hewan itu.
Selain itu, peneliti juga belum yakin benar bahwa luka di lengan dan ekornya menjadi penyebab kematiannya.
Namun terlepas dari itu, peneliti justru meyakini luka itulah yang kemudian membuat kulit tetap awet.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.