Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Ritual Pengorbanan Anak dari Milenium Pertama Masehi Ditemukan di Peru

Kompas.com - 10/10/2022, 10:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setidaknya sisa-sisa kerangka 76 anak yang menjadi korban pengorbanan anak telah ditemukan di situs bernama Pampa La Cruz, Peru. Bahkan, menurut arkeolog kemungkinan masih banyak lagi yang belum terungkap.

Pengorbanan itu menurut Gabriel Prieto, asisten profesor antropologi dari Universitas Florida yang memimpin penggalian, dilakukan dengan cara cukup brutal. Pasalnya, bukti menunjukkan, bahwa jantung anak-anak ini telah diambil.

"Semua 76 kerangka memiliki potongan bersih melintang di tulang dada yang menunjukkan bahwa pengorbanan dilakukan dengan membuka tulang rusuk untuk mengeluarkan jantungnya," ungkap Prieto.

Baca juga: Misteri Mumi 1000 Tahun di Peru yang Diikat Berbalut Kain Akhirnya Terkuak

Selanjutnya, mengutip Live Science, Sabtu (8/10/2022) korban dikubur dalam posisi memanjang dengan kaki mengarah ke timur dan dikuburkan di atas gundukan buatan.

"Tidak jelas mengapa pengorbanan ditempatkan dalam posisi dan tempat ini. Kami mengira wilayah itu bebas dari pengorbanan anak-anak, tapi kami menemukan yang sebaliknya," papar Prieto.

Penggalian sendiri telah berlangsung di Pampa La Cruz selama beberapa tahun. Sejauh ini, 323 korban anak telah ditemukan di lokasi tersebut.

Namun peneliti menduga, kemungkinan masih banyak lagi pengorbanan anak yang belum digali. Peneliti berspekulasi bisa saja jumlahnya lebih dari 1000 korban.

Penanggalan radiokarbon perlu dilakukan pada 76 kerangka yang baru ditemukan untuk mengetahui usia kerangka.

Namun temuan sebelumnya di Pampa La Cruz menunjukkan, korban berasal antara 1100 dan 1200 atau milenium pertama masehi.

Sekitar tahun itu, orang-orang Chimu yang terkenal dengan kerajinan logamnya yang bagus tinggal di wilayah tersebut.

Tetapi mengapa orang Chimu melakukan pengorbanan anak dalam skala besar, alasannya masih belum diketahui dengan pasti.

Hanya saja menurut Prieto, orang Chimu membangun sistem irigasi buatan dan ladang pertanian baru, pengorbanan mungkin dilakukan untuk menyucikan sistem pertanian ini.

Baca juga: Bukti Ritual Pengorbanan Kuno pada Anak Ditemukan di Peru

Sementara itu, Peter Eeckhout, profesor seni dan arkeologi pra-Columbus dari Universite libre de Bruxelles, Belgia yang tak terlibat dalam penggalian, menyebut pengorbanan anak sulit dijelaskan, karena tak ada catatan tertulis yang merinci kematian anak-anak itu.

"Saya pikir alasan pengorbanan kemungkinan terkait dengan cara budaya merespons perubahan lingkungan, misalnya peristiwa lingkungan seperti El Nino yang menyebabkan perubahan cuaca sekaligus pergolakan budaya yang signifikan," tambah Catherine Gaither, ahli bioarkeolog independen.

Lebih lanjut, tim penggalian telah meminta izin dari pemerintah setempat untuk membawa beberapa sampel ke luar negeri, sehingga spesimen dapat menjalani pengujian untuk menentukan usia yang lebih tepat.

Baca juga: Bukti Ritual Pengorbanan Manusia Peradaban Peru Kuno Terkuak, Seperti Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com