KOMPAS.com - Ketika Anda mengalami kondisi-kondisi seperti artritis, kelainan darah, beberapa jenis kanker, masalah mata, dan gangguan sistem imunitas tubuh; dokter mungkin akan meresepkan methylprednisolone atau metilprednisolon.
Methylprednisolone adalah obat kortikosteroid yang menyerupai cortisol, hormon yang secara alami diproduksi oleh kelenjar adrenal.
Obat ini bekerja dengan cara menurunkan respons sistem imunitas tubuh dan mengurangi gejala pembengkakan, rasa sakit dan reaksi alergi.
Biasanya, methylprednisolone diresepkan kepada pasien dalam bentuk tablet untuk diminum. Dokter juga akan memberikan instruksi yang jelas tentang cara meminum dan dosisnya karena ini adalah obat keras yang tidak boleh diminum sembarangan.
Baca juga: Methylprednisolone Obat Apa? Manfaat, Cara Minum dan Efek Samping
Pasalnya, ada sejumlah efek samping yang bisa muncul ketika Anda meminum methylprednisolone atau metilprednisolon, dan risikonya bisa semakin besar jika Anda minum tanpa mengikuti anjuran dokter.
Methylprednisolon tidak menimbulkan kantuk, namun ada beberapa efek samping umum yang mungkin muncul. Jika efek samping ini tidak menghilang dalam hitungan minggu atau malah semakin parah, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: Apa Itu Kortikosteroid dan Mengapa Efektif Melawan Covid-19?
Selain efek samping di atas, Anda juga perlu segera ke dokter jika mengalami efek samping yang lebih berat ketika meminum metilprednisolon atau methylprednisolone. Efek samping yang lebih berat adalah sebagai berikut: