Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Misterius Ditemukan di Tulang Rahang T-rex, Apa Itu?

Kompas.com - 04/10/2022, 18:00 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber Sci-News

KOMPAS.com - Selama ini, para peneliti dibuat bingung oleh salah satu spesimen Tyrannosaurus rex terbesar dan paling terawetkan yang diberi nama Sue.

Mengapa demikian? Rupanya ada sebuah lubang yang terdapat di tulang rahang bawah Sue dan para peneliti belum bisa memahami bagaimana lubang itu bisa terbentuk.

"Lubang di rahang Sue ini telah menjadi misteri dalam beberapa dekade. Tidak ada yang tahu bagaimana lubang tersebut terbentuk dan ada banyak dugaan mengenainya," papar Jingmai O'Connor, ahli paleontologi di Field Museum of Natural History.

Berbagai hipotesis

Mengutip Sci-News, Selasa (4/10/2022); salah satu hipotesis awal adalah Sue menderita infeksi seperti jamur yang menyebabkan lubang itu. Namun, hipotesis ini telah terbantahkan.

Hipotesis lain menyebut bahwa Sue memiliki infeksi protozoa.

Baca juga: Apa Fungsi Lengan Kecil pada Dinosaurus T. Rex?

Protozoa adalah mikroba dengan struktur sel yang lebih kompleks daripada bakteri. Ada banyak penyakit yang disebabkan oleh protozoa di luar sana. Salah satu yang paling umum adalah trikomoniasis, penyakit yang disebabkan oleh mikroba Trichomonas vaginalis. Manusia dapat terinfeksi trikomoniasis, tetapi hewan lain juga dapat tertular.

"Trikomoniasis ditemukan pada burung, dan ada spesimen elang dengan kerusakan pada rahangnya, sehingga beberapa ahli paleontologi berpikir bahwa protozoa mirip Trichomonas mungkin telah menyebabkan kerusakan serupa pada Sue,” kata O'Connor.

Mencari kebenaran

Berdasarkan hal itu, para peneliti pun kemudian membandingkan kerusakan pada rahang Sue dengan kerusakan Trichomonas pada hewan lain untuk melihat apakah hipotesisnya cocok.

Dalam studinya, para peneliti mengambil foto resolusi tinggi dari lubang di rahang Sue dan menganalisisnya untuk mencari tanda-tanda pertumbuhan tulang.

Mereka kemudian membandingkan lubang-lubang itu dengan retakan yang sembuh pada kerangka fosil lainnya, termasuk tulang yang sembuh di sekitar lubang trepanasi di tengkorak yang dibuat oleh ahli bedah dan tabib Inca di Peru kuno.

Baca juga: T. Rex Terbesar di Dunia, Beratnya Capai 9,8 Ton

"Kami menemukan bahwa cedera Sue konsisten dengan contoh cedera dan penyembuhan tulang lainnya. Apa pun yang menyebabkan lubang itu, tak membunuh Sue, dan hewan itu bertahan cukup lama hingga tulangnya mulai membaik sendiri," jelas O'Connor.

Selanjutnya untuk mengetahui penyebab lubang, para peneliti memeriksa kerangka burung dengan riwayat trikomoniasis. Hasilnya, memang ada tanda-tanda infeksi di bagian belakang tenggorokan, tetapi tak ada lubang yang menembus rahang seperti yang dilihat pada Sue.

Oleh karena itu, para peneliti pun berpendapat bahwa hipotesis lubang yang disebabkan oleh protozoa tidak cocok.

Lantas apa penyebabnya?

O'Connor pun berpikir kalau lubang pada Sue mungkin disebabkan oleh bekas cakar atau gigitan meski ia sendiri juga cukup menyangsikannya.

Baca juga: Punya Tubuh Sangat Besar, T. Rex Bisa Tumbuh 2,5 Kg Per Hari

"Lubang hanya ditemukan di bagian belakang rahang. Jadi kalau itu bekas gigitan kenapa tak ada juga lubang di bagian depan rahangnya? Dan tak ada deretan lubang bekas gigitan, lubang justru ditemukan acak di semua tempat," jelasnya.

O'Connor pun menegaskan bahwa ada banyak kemungkinan yang tersisa untuk menjelaskan lubang tersebut, namun sementara ini belum terpikirkan.

"Semakin mempelajari lubang rahang ini, semakin ada sesuatu aneh yang perlu dipecahkan. Itu menariknya paleontologi," pungkas O'Connor.

Studi dipublikasikan di jurnal Cretaceous Research.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sci-News
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com