Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2022, 19:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Tata surya terdiri dari Matahari dan segala sesuatu yang terikat padanya oleh gravitasi, seperti planet, planet kerdil, bulan, asteroid, komet, dan meteoroid.

Mengingat betapa luasnya jangkauan tata surya, muncul pertanyaan, apakah tata surya memiliki dinding sebagai pembatas?

Jika iya, di mana dan seperti apa dinding tata surya?

Dilansir dari BBC Science Focus Magazine, mengenai keberadaan dinding atau batas tata surya, jawabannya bisa iya dan tidak. 

Para ilmuwan terkadang menggambarkan kenaikan suhu di 'heliopause' tata surya sebagai batas. 

Ini adalah ruang di mana 'angin matahari', aliran konstan sebagian besar proton, elektron, dan partikel alfa yang dipancarkan oleh Matahari, tidak lagi cukup kuat untuk mendorong kembali 'angin' partikel yang datang dari bintang yang jauh. 

Baca juga: 5 Objek Paling Terang di Tata Surya

Di area ini, plasma angin surya yang panas dan lemah (gas terionisasi) memberi jalan ke 'media antarbintang' (ISM) yang lebih dingin dan lebih padat.

Heliopause menandai batas antara tata surya dan ruang antarbintang. Itu adalah tepi 'heliosfer', gelembung ruang di mana medan magnet Matahari dan emisi partikel mendominasi. 

Seberapa besar batas penting ini?

Sebagai referensi, satu unit astronomi, AU, didefinisikan sebagai jarak rata-rata antara Bumi dan Matahari. 

Heliosfer terletak sekitar 120AUs dari Matahari dengan arah menghadap angin antarbintang dan dalam arah yang berlawanan memanjang setidaknya 350AU.

Dengan membelokkan 70 persen 'sinar kosmik' energik, heliosfer Matahari sangat penting dalam melindungi Bumi dari radiasi antarbintang yang berbahaya.

Baca juga: Perbedaan Tata Surya, Galaksi, dan Alam Semesta

Diluncurkan pada tahun 1977, yang awalnya menuju Jupiter dan Saturnus, pesawat ruang angkasa NASA Voyager 1 dan Voyager 2 tampaknya telah melintasi heliopause Matahari pada tanggal 25 Agustus 2012 dan 5 November 2018. 

Instrumen onboard Voyager 2 menemukan bahwa ketika plasma di heliopause melambat, itu menjadi lebih padat dan medan magnet lokal meningkat. 

Tepat di luar heliopause, suhu ISM adalah 29.700–50.000°C. Wilayah ini tampaknya sensasional hingga dijuluki 'dinding api'. 

Meskipun sangat panas, plasma di sini sangat menyebar. Artinya, probe Voyager (atau apa pun dalam hal ini) dapat dengan mudah melewati heliopause tanpa cedera sama sekali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com