Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Didiagnosis Alzheimer, Apa Saja Perawatan yang Penting Diperhatikan?

Kompas.com - 24/09/2022, 18:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Alzheimer adalah penyakit penurunan kognitif yang dialami hampir seluruh populasi orang lanjut usia (lansia) di dunia, bahkan di Indonesia. Ahli menekankan pentingnya perawatan setelah orang didiagnosis alzheimer.

Hal ini sejalan dengan peringatan Bulan Alzheimer Sedunia 2022, yang mana Alzheimer Indonesia mendorong masyarakat dan pemerintah untuk dapat segera memberikan perawatan pasca-diagnosis atau setelah diagnosis alzheimer.

Alzheimer adalah penyakit yang berkaitan dengan penurunan fungsi otak dan dapat mempengaruhi memori, kesehatan mental dan lain sebagainya.

Oleh karenanya, perawatan yang tepat sangat diperlukan Orang Dengan Demensia (ODD) dan pesan ini sesuaii dengan Rencana Aksi Global tentang Demensia 2017-2025 yang telah diadopsi sekitar 200 negara yang dicanangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di Jenewa pada Mei 2017 lalu.

Sementara di Indonesia, pencanangan Rencana Aksi Nasional Demensia telah diluncurkan Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Alzheimer Indonesia (ALZI) di Jakarta pada Maret 2016 lalu.

Baca juga: Ketahui Faktor Risiko Alzheimer yang Sering Dialami Orang Lanjut Usia

Menurut Guru Besar Bidang Neurologi FKIK Atma Jaya dan Pembina Alzheimer Indonesia Prof.Dr.dr. Yuda Turana, SpS (K), angka prevalensi orang yang dapat terkena demensia cukup tinggi. Setidaknya 1 dari 3 atau 4 orang, dapat mengalaminya.

Oleh karenanya, perawatan setelah didiagnosis alzheimer sangat penting bagi pasien. Tata layanan rumah sakit terhadap ODD dan para caregiver sangat berperan penting bagi orang yang telah didiagnosis alzheimer.

Bukan saja dalam memberikan pengobatan dan perawatan, namun juga mengedukasi keluarga ODD.

Melalui edukasi caregiver menjadi mitra perawatan yang dapat diandalkan oleh tenaga kesehatan khususnya bagi ODD yang dirawat di rumah keluarga.

Edukasi ini sangat penting dalam memberikan perawatan bagi anggota keluarga setelah didiagnosis alzheimer atau demensia.

Baca juga: Dorce Gamalama Idap Alzheimer, Ketahui Gejala hingga Cara Mencegahnya

Pikun adalah gejala dini alzheimer yang paling mudah dikenali. Sangat penting perawatan yang tepat setelah didiagnosis alzheimer bagi Orang Dengan Demensia (ODD).Unsplash/Astrid Schaffner Pikun adalah gejala dini alzheimer yang paling mudah dikenali. Sangat penting perawatan yang tepat setelah didiagnosis alzheimer bagi Orang Dengan Demensia (ODD).

Yuda mengatakan bahwa layanan ODD di rumah sakit bukan hanya sebatas diagnosis, mencari faktor risiko dan tatalaksana obat.

"Penting juga meningkatkan kompetensi keluarga dalam perawatan jangka panjang dan peningkatan kualitas hidup orang dengan demensia.

Peringatan Bulan Alzheimer Sedunia 2022 yang diselenggarakan setiap bulan September ini, mengusung tema Demensia, Lalu Bagaimana?, merupakan topik yang berangkat dari kurangnya pemahaman masyarakat akan kondisi yang dialami orang-orang yang didiagnosis alzheimer atau mengidap demensia yang menyebabkan orang mengalami kepikunan.

"Tidak sedikit anggota keluarga yang menjadi frustasi hingga stres berat (burnout) karena kurangnya pemahaman tentang bagaimana menghadapi kondisi ODD," kata Direktur Eksekutif Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) Michael Dirk Roelof Maitimoe, M.Psi dalam jumpa pers, Sabtu (24/9/2022).

Baca juga: Selain Meningkatkan Imunitas Tubuh, Puasa juga Menurunkan Risiko Stroke hingga Alzheimer

Michael mengatakan setelah pasien didiagnosis demensia, maka perlu membekali keluarga dengan pengetahuan seputar demensia.

Di antaranya seperti mengatur nutrisi yang dikonsumsi oleh ODD, melakukan aktivitas fisik seperti senam otak atau poco-poco, dan banyak hal lainnya.

Alzheimer Indonesia (ALZI) menggelar Konferensi Nasional ke-2 dengan tema “Demensia, Lalu Bagaimana?” yang berlangsung pada 24-25 September 2022 di Unika Atmajaya, Jakarta.

Kegiatan ini adalah puncak perayaan Bulan Alzheimer Sedunia 2022 di Indonesia, yang mana dalam konferensi ini, membahas secara lengkap tatalaksana demensia, termasuk perawatan pascadiagnosis dan dukungan untuk Orang Dengan Demensia (ODD).

Baca juga: Viagra Berpotensi Menjadi Obat untuk Penyakit Alzheimer, Kok Bisa?

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com