Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2022, 17:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Stroke adalah keadaan darurat medis, yang terjadi ketika adanya pembekuan darah dan menyebabkan aliran darah ke otak terputus (stroke iskemik) atau karena adanya pendarahan di otak (stroke hemoragik).

Sakit kepala karena stroke

Ada kalanya stroke berkaitan dengan sakit kepala. Antara 7% hingga 65% orang yang mengalami stroke melaporkan, bahwa mereka mengalami sakit kepala sebelumnya.

Melansir Verywell Health, biasanya orang menggambarkan sakit kepala karena stroke sebagai sakit kepala terburuk yang pernah mereka alami.

Atau ada juga yang menggambarkannya seperti tersambar petir, karena terasa sangat parah dan muncul dalam hitungan detik atau menit.

Rasa sakit kepala karena stroke umumnya tidak berdenyut atau berkembang secara bertahap seperti migrain. Sebaliknya, sakit kepala karena stroke terasa sangat sakit, datang tiba-tiba, dan sangat intens.

Baca juga: Penyebab Stroke yang Tak Boleh Diabaikan

Lokasi sakit kepala karena stroke

Lokasi sakit kepala berbeda, kemungkinan bergantung pada tempat terjadinya stroke.

Misalnya, stroke yang muncul di dalam arteri karotis (arteri utama di leher yang membawa darah ke otak) terkadang menyebabkan sakit kepala di dahi.

Di sisi lain, stroke pada sistem vertebrobasilar, yang memasok darah ke bagian belakang otak, dapat menyebabkan sakit kepala di bagian belakang kepala.

Gejala stroke

Sakit kepala karena stroke biasanya muncul dengan gejala stroke lainnya, seperti:

- Kelemahan pada satu sisi tubuh
- Mati rasa di satu sisi tubuh
- Pusing (vertigo) atau kehilangan keseimbangan
- Bicara cadel
- Ketidakmampuan untuk menulis atau mengatur gerakan tangan
- Kesulitan memahami orang lain
- Penglihatan ganda atau penglihatan kabur

Baca juga: 5 Cara Mencegah Stroke yang Terbukti Efektif

Segeralah mencari bantuan medis jika mengalami sakit kepala parah dan gejala sakit kepala yang tidak biasa karena bisa jadi merupakan tanda kondisi kesehatan tertentu.SHUTTERSTOCK Segeralah mencari bantuan medis jika mengalami sakit kepala parah dan gejala sakit kepala yang tidak biasa karena bisa jadi merupakan tanda kondisi kesehatan tertentu.

Beda sakit kepala karena stroke dengan migrain

Saat mengalami sakit kepala stroke, Anda kemungkinan juga akan mengalami hilangnya sensasi, seperti perasaan atau penglihatan.

Sebaliknya, jika Anda mengalami sakit kepala migrain, Anda mungkin merasakan peningkatan sensasi, seperti muncul aura.

Sakit kepala karena stroke yang sering dikira migrain

Serangan iskemik transien (TIA) adalah jenis stroke yang sering disalahartikan orang sebagai migrain. Itu karena datangnya sangat tiba-tiba dan seringkali sembuh dengan cukup cepat.

Jenis stroke ini juga disebut stroke ringan atau mini-stroke, karena gangguan aliran darah yang terjadi hanya bersifat sementara.

Kebanyakan TIA berlangsung selama sekitar lima menit, tetapi beberapa dapat bertahan hingga 24 jam.

Namun, tidak peduli seberapa ringan gejalanya, stroke ringan tetap harus segera diperiksa dokter dan mendapat perhatian seperti stroke pada umumnya. Ini karena, seringkali stroke ringan merupakan tanda peringatan dini stroke.

Baca juga: Apakah Stroke Bisa Sembuh?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com