Namun, gempa-gempa di bulan Juli dan Agustus 2018 meluluhlantakkan semuanya. Kecamatan Sembalun sempat menjadi daerah terisolir selama satu minggu.
Selama belum ada bala bantuan, warga Kecamatan Sembalun tidur di sawah dan ladang mereka.
Getaran-getaran yang dirasakan paska gempa, membuat warga tidak berani masuk ke rumah.
Sekarang, Kecamatan Sembalun sedang berusaha bangkit. Denyut ekonomi sedang menggeliat. Turis lokal dan asing sudah terlihat mengunjungi Sembalun.
Para turis ini, datang ke Sembalun semata-mata ingin menatap eloknya ala dan menghirup segarnya udara Sembalun.
Baca juga: Mengenal Ring of Fire, Penyebab Indonesia Rawan Gempa
Peristiwa gempa di tahun pertengahan tahun 2018, membuat Sembalun berbenah.
Pembangunan rumah-rumah dan penginapan sedikit banyak mulai mengadopsi model bangunan tahan gempa.
Walaupun masih ada pembangunan infrastruktur yang didominasi oleh bangunan modern yang didominasi oleh bahan bangunan berupa pasir, semen, dan batu, tetapi pembangunan infrastruktur dari bahan kayu juga tengah menggeliat.
Baca juga: Simulasi Gempa dan Tsunami di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Apa Tujuannya?
Kita memang tidak boleh lupa, semua wilayah Indonesia mempunyai potensi terjadinya gempa bumi.
Artinya, di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Pulau Sumatera hingga Indonesia timur berpotensi dihantam oleh gempa.
Hal ini, karena memang letak Indonesia di antara tiga lempeng aktif utama dunia yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Laut Pasifik
Memahami arti lempeng bisa dengan cara menganalogikannya seperti puzzle. Lalu, puzzle ini selalu dan saling bergerak dengan kecepatan tertentu dan menuju arah tertentu.
Saat ada lempeng yang satu bertemu dengan lempeng yang lain, maka akan terjadilah gempa.
Kapan, di mana, dan berapa kekuatan dalam bentuk nilai yang pasti yang terjadi akibat pertemuan lempeng-lempeng aktif ini tidak ada yang mengetahuinya.
Baca juga: Mitigasi Gempa Bumi, Langkah yang Harus Anda Lakukan
Karena itulah, potensi berbeda dengan prediksi. Kita mengetahui potensi kehadiran gempa-gempa di seluruh wilayah Indonesia.