Lubang hidung manusia telah berevolusi untuk melakukan kedua peran tersebut, meskipun setiap lubang hidung lebih memilih satu peran daripada yang lain pada waktu yang berbeda.
Pada saat tertentu, satu lubang hidung dapat menarik lebih banyak udara dibandingkan yang lain.
Sedangkan lubang hidung lainnya, akan menarik lebih sedikit udara, yang memungkinkannya untuk lebih baik menangkap aroma tertentu di lingkungan sekitar.
Baca juga: Cuci Hidung dengan Air Garam Disebut Bisa Menghilangkan Virus Corona, Begini Penjelasan Ahli
Dalam mode pernapasan, lubang hidung dengan aliran tinggi masih dapat mendeteksi aroma, tetapi aroma tersebut akan menyebar ke seluruh reseptor sensorik lubang hidung dengan cepat.
Apabila aroma adalah jenis partikel mikroskopis yang dapat larut dengan cepat dalam cairan yang menutupi reseptor tersebut, lubang hidung aliran tinggi akan mengambilnya.
Jika aromanya adalah jenis yang partikelnya tidak dapat larut dengan cepat, lubang hidung itu mungkin mendeteksinya sebagai bau samar.
Penelitian telah menunjukkan bahwa setiap lubang hidung dapat beralih antara dominasi pernapasan dan dominasi penciuman beberapa kali per hari, yang dapat membantu, misalnya, ketika ada hidung tersumbat akibat flu.
Baca juga: Kenapa Makan Makanan Pedas Bikin Hidung Berair?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.