Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2022, 10:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Ingat film King Kong? Karakter gorila raksasa itu selalu menunjukkan perilaku yang tampak menakutkan, seperti selalu suka memukul dada sambil mengeluarkan suara yang lantang.

Perilaku gorila suka memukul dada ini, selalu tampak pada primata asal Benua Afrika tersebut.

Lantas, mengapa gorila memukul-mukul dada?

Film King Kong secara langsung telah menunjukkan kepada seluruh dunia tentang perilaku gorila yang sering dilakukan, yakni memukul dada, yang dilakukan oleh gorila jantan.

Selama ini, para ilmuwan telah berspekulasi tentang arti perilaku gorila tersebut.

Dikutip dari National Geographic, edisi 8 April 2021, Edward Wright, seorang ahli primata di Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Jerman mengatakan bahwa perilaku gorila memukul dada itu sebenarnya menunjukkan perilaku yang dapat mencegah kekerasan antara hewan besar.

Untuk diketahui, spesies gorila gunung yang hidup berkelompok yang dipimpin seekor penjantan silverback, memiliki hubungan yang sangat dekat satu sama lain dalam kelompok tersebut.

Baca juga: Populasi Gorila Gunung Semakin Terancam oleh Covid-19, Kenapa?

Gorila jantan memukul dada seolah memberi sinyal kepada calon penantangnya dengan menunjukkan ukuran tubuh, status kawin dan kemampuan bertarung mereka melalui suara yang sangat keras hingga dapat terdengar di seluruh kawasan hutan hujan.

Gorila jantan yang menjadi pemimpin ini, otoritasnya seringkali ditantang terus-menerus oleh pejantan lainnya.

Studi yang dilakukan Wright dan timnya dengan mempelajari perilaku gorila gunung ini dilakukan selama lebih dari 3.000 jam dengan mengamati kehidupan primata yang terancam punah itu di Taman Nasional Gunung Berapi di Rwanda.

Untuk mengungkapkan mengapa gorila jantan sering memukul dada, peneliti juga meneliti 500 pukulan dada dari 25 gorila jantan yang berbeda yang diamati pada tahun 2014 dan 2016.

Hasil pengamatan para peneliti terhadap perilaku gorila-gorila jantan memukul dada ini menunjukkan bahwa gorila gunung terbesar yang menghasilkan suara dengan frekuensi lebih rendah dibandingkan dengan gorila yang lebih kecil.

Baca juga: Gorila dan Simpanse Terlibat Bentrok untuk Pertama Kalinya

Ilustrasi gorila gunung Taman Nasional Gunung Berapi di Rwanda. Studi baru temukan gorila gunung menerapkan social distancing atau menjaga jarak sosial untuk mencegah penyebaran penyakit.SHUTTERSTOCK/Marian Galovic Ilustrasi gorila gunung Taman Nasional Gunung Berapi di Rwanda. Studi baru temukan gorila gunung menerapkan social distancing atau menjaga jarak sosial untuk mencegah penyebaran penyakit.


Hal ini menunjukkan bahwa perilaku gorila jantan memukul dada bukan hanya tampilan visual, tetapi juga merupakan "sinyal kemampuan bersaing yang jujur".

Kendati di kebanyakan film fiksi menunjukkan gorila selalu memukul dadanya dengan tangan mengepal, namun di dunia nyata, gorila tidak memukul dengan tangan demikian.

Gorila memukul dada mereka dengan menangkupkan tangan, sehingga dapat memperkuat suara mereka.

Posisi tubuh mereka juga tampak bangkit dari posisi duduk ke posisi berdiri, mungkin sebagai cara untuk memastikan dentuman yang mereka keluarkan dapat terdengar lebih jauh.

Gorila jantan silverback, atau pemimpin kelompok, adalah yang paling sering melakukan perilaku memukul dada ketika gorila betina di bawah perlindungan mereka.

Baca juga: Perilaku Gorila di Alam Liar, Bersedia Adopsi Anak Gorila Yatim Piatu

Selain gorila pemimpin, gorila jantan lainnya di bawahnya juga menunjukkan perilaku yang sama, seperti yang dilakukan bayi gorila jantan saat mereka bermain.

Wright menunjukkan lewat penelitiannya, bahwa tampaknya tidak ada hubungannya antara seberapa dominannya seekor gorila jantan dengan berapa kali mereka memukul dada.

Akan tetapi, urutan pukulan dada berpotensi mengomunikasikan identitas hewan atau tana individu pada hewan lainnya.

Bagi gorila jantan yang lebih kecil, suara dentuman pukulan dada yang dikeluarkan penjantan silverback membuat mereka enggan untuk mendekat.

Selain menunjukkan dominasi di antara para pejantan, perilaku memukul dada ini juga mungkin akan dapat memikat gorila betina. Kendati demikian, alasan ini masih belum dipelajari lebih lanjut.

Baca juga: Gorila Langka di Dunia Tertangkap Kamera, Gendong Anak di Punggungnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com