Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Merokok dan Minum Alkohol Jadi Faktor Risiko Utama Penyebab Kanker

Kompas.com - 23/08/2022, 11:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi terbaru menunjukkan bahwa merokok, minum minuman beralkohol, hingga kelebihan berat badan menjadi faktor risiko kanker terbesar di seluruh dunia.

Beberapa faktor tersebut, juga dilaporkan bertanggung jawab atas hampir 4,45 juta kematian akibat kanker di seluruh dunia pada 2019.

Dijelaskan oleh Direktur Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di Fakultas Kedokteran University of Washington, Dr Christopher Murray, studi ini menggambarkan beban kanker menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang semakin besar di seluruh dunia.

Merokok terus menjadi faktor risiko utama kanker secara global," ungkap Murray dilansir dari Independent, Jumat (19/8/2022).

Baca juga: Bahaya Merokok dalam Rumah, Ini Cara Wujudkan Tempat Tinggal Bebas Asap Rokok

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal The Lancet, peneliti menyebutkan faktor risiko seperti merokok, minum minuman beralkohol, seks yang tidak aman dan pola makan sangat berkaitan dengan penyakit kanker.

Menggunakan studi Global Burden of Diseases, Injuries and Risk Factors (GBD) 2019, tim peneliti menganalisis bagaimana 34 faktor risiko perilaku, metabolisme, lingkungan dan pekerjaan berkontribusi terhadap kematian dan keparahan penyakit pada 23 jenis kanker di tahun 2019.

Para peneliti menemukan, penyebab utama kematian akibat kanker untuk pria dan wanita secara global adalah kanker trakea, bronkus, dan paru-paru, yang menyumbang 36,9 persen dari semua kematian akibat kanker.

Kemudian, diikuti oleh beberapa jenis kanker lain di antaranya:

  • Kanker usus besar dan rektum (13,3 persen)
  • Kanker esofagus (9,7 persen)
  • Kanker perut pada pria (6,6 persen)
  • Kanker serviks (17,9 persen)
  • Kanker usus besar dan rektum (15,8 persen)
  • Kanker payudara pada wanita (11 persen).

“Temuan kami dapat membantu pembuat kebijakan dan peneliti mengidentifikasi faktor risiko utama, yang dapat ditargetkan dalam upaya mengurangi kematian dan kesehatan yang buruk akibat kanker secara regional, nasional, dan global," kata Murray.

Baca juga: 6 Bahaya Merokok pada Saraf dan Otak Remaja

 

Ilustrasi kanker, obesitas penyebab kanker, kanker disebabkan obesitas. Shutterstock/Zanariah Salam Ilustrasi kanker, obesitas penyebab kanker, kanker disebabkan obesitas.

Di sisi lain, antara tahun 2010 hingga 2019 kematian akibat kanker karena berbagai faktor risiko ini, meningkat sebanyak 20,4 persen secara global.

“Upaya kebijakan untuk mengurangi paparan faktor risiko kanker pada tingkat populasi adalah penting dan harus menjadi bagian dari strategi pengendalian kanker komprehensif, yang juga mendukung diagnosis dini dan pengobatan yang efektif,” tutur Asisten Profesor Ilmu Metrik Kesehatan di IHME di Fakultas Kedokteran University of Washington, Dr Lisa Force.

Dikatakan oleh tim, studi baru tersebut adalah yang pertama memperkirakan bagaimana daftar 34 faktor risiko berkontribusi terhadap kematian akibat kanker dan kesehatan yang buruk secara global, regional dan nasional, lintas kelompok umur, untuk kedua jenis kelamin. 

Menurut profesor Diana Sarfati dan Dr Jason Gurney dari University of Otago, Selandia Baru yang tidak terlibat dalam penelitian, pencegahan utama kanker melalui pemberantasan atau mitigasi faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah harapan terbaik.

Dengan demikian, hal itu bisa mengurangi beban kanker di masa depan.

“Mengurangi beban ini akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, serta mengurangi efek peracikan pada manusia dan tekanan sumber daya dalam layanan kanker dan sektor kesehatan yang lebih luas," ucap dia.

Baca juga: 5 Efek Merokok pada Kesehatan Kulit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com