Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 22/08/2022, 20:05 WIB

KOMPAS.com - Sperma adalah sel reproduksi pria, yang diproduksi oleh testis di dalam tubuh dan dikeluarkan saat ejakulasi.

Sebelum bisa keluar sebagai sperma yang matang saat ejakulasi, proses pembentukan sperma ternyata cukup kompleks.

Proses pembentukan sperma

Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pematangan sel spermatozoa (tunggal: spermatozoon).

Baca juga: Spermatogenesis, Proses Pembentukan Sperma pada Pria

Proses dan pematangan sperma ini terjadi di organ kelamin (gonad) pria, yaitu testis, tepatnya di tubulus eminiferus.

Sel spermatozoa (sperma) yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks.

Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembehalan dan diferensiasi sel.

Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus, yang kemudian disimpan dalam epididimis.

Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel germinal yang disebut spermatogonia atau spermatogonium.

Spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.

Baca juga: Studi Ungkap Polusi Udara Pengaruhi Kualitas Sperma

Tahapan proses pembentukan sperma:

Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma (spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan.

Setiap spermatogonia akan melakukan pembelahan mitosis (pembelahan awal spermatogonium menjadi spermatosit), kemudian mengakhiri sel somatisnya membentuk spermatosit primer yang siap melakukan meiosis (pembelahan menjadi spermatosi sekunder dan spermatid)

Spermatosit primer akan melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2 spermatosit sekunder.

Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid.

Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid yang semua fungsional.

Sperma yang matang akan menuju epididimis, kemudian ke vas deferens - vesicula seminalis - uretra dan berakhir dengan ejakulasi.

Baca juga: Riset Sperma Tidak Berenang tapi Mengalir Dicabut, Ini Penjelasannya

 

Hormon yang berperan dalam proses pembentukan sperma

Proses pembentukan sperma dipengaruhi oleh kerja setidaknya beberapa hormon yang ada di dalam tubuh pria.

Hormon yang sangat berperan dalam proses pembentukan sperma, yaitu kelenjar hipofisis yang menghasilkan hormon perangsang folikel (Folicle Stimulating Hormon/FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormon/LH).

Selain itu, ada hormon lutein akan merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen atau testosteron akan memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.

Sementara, FSH akan merangsang sel sertoli untuk menghasilkan Androgen Binding Protein (ABP) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai spermatogenesis.

Selain kedua hormon di atas, hormon pertumbuhan juga membantu proses pembentukan sperma ini, karena ia berperan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.

Baca juga: Alat Reproduksi Pria dan Proses Pembentukan Sperma

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jangan Lakukan Lagi, Ini Bahaya Pakai Headphone Saat Tidur

Jangan Lakukan Lagi, Ini Bahaya Pakai Headphone Saat Tidur

Kita
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Oat Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Oat Setiap Hari?

Kita
6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

6 Buah yang Mengandung Serat Paling Tinggi

Oh Begitu
Mengapa Burung Hantu Memiliki Kaki yang Panjang?

Mengapa Burung Hantu Memiliki Kaki yang Panjang?

Oh Begitu
Ilmuwan Coba Hidupkan Lagi Bison Purba dari 8000 Tahun Lalu

Ilmuwan Coba Hidupkan Lagi Bison Purba dari 8000 Tahun Lalu

Fenomena
Tips Puasa Ramadan Sehat ala Ahli Diet

Tips Puasa Ramadan Sehat ala Ahli Diet

Kita
Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?

Kita
4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

4 Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah dengan Bahan Alami

Oh Begitu
Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Apa Efek Makan Banyak Saat Berbuka Puasa?

Oh Begitu
Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Apakah Bisa Bersin saat Tidur?

Oh Begitu
Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Seperti Apa Beton untuk Membangun Pemukiman di Mars?

Oh Begitu
Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Seperti Apa Bukti Meteor yang Tabrak Bumi pada 3,48 Miliar Tahun Lalu?

Fenomena
Apa Itu Fenomena Okultasi?

Apa Itu Fenomena Okultasi?

Fenomena
Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Apa yang Membentuk Batu Ginjal?

Oh Begitu
Apa Penyebab Keringat Dingin?

Apa Penyebab Keringat Dingin?

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+