Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/08/2022, 19:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Ikan siput, Snailfish Chock-Full, adalah spesies yang hidup perairan kutub yang sangat dingin. Meski berenang di perairan bersuhu di bawah nol derajat, tetapi ikan ini tetap lentur dan tidak beku.

Snailfish ini merupakan ikan siput yang juga dikenal sebagai satu-satunya spesies biofluoresen di perairan kutub, yang dapat memancarkan cahaya di lingkungan yang gelap.

Lantas, apa rahasia ikan siput ini tidak beku saat berenang di perairan bersuhu di bawah nol derajat?

Dikutip dari IFL Science, Rabu (17/8/2022), seekor ikan siput yang memiliki banyak protein antibeku telah mengejutkan para ilmuwan saat sedang mempelajari hewan-hewan di perairan di bawah nol derajat Celsius di Greenland.

Spesies tersebut adalah Liparis gibbus, yakni ikan ramah air beku. Untuk pertama kalinya, ikan ini menarik perhatian para ilmuwan saat menampilkan fisiknya dengan bioluminesensi yang mencolok.

Selanjutnya, setelah diamati dengan seksama, terungkap bahwa ikan tersebut memiliki kandungan protein antibeku yang memenuhi seluruh tubuh mungilnya.

Baca juga: Ikan Channa Maru, Ikan Gabus Predator Primitif Bercorak Indah

"Mirip dengan bagaimana (komponen) antibeku di mobil Anda menjaga air di radiator tidak membeku pada suhu dingin. Beberapa hewan ternyata telah mengembangkan mesin yang luar biasa yang dapat mencegah mereka membeku, seperti protein antibeku (pada ikan siput), yang dapat mencegah pembentukan kristal es (saat berada di lingkungan sangat dingin)," ungkap David Gruber, rekan peneliti di American Museum of Natural History.

Gruber yang juga seorang profesor biologi terkemuka di Baruch College City University of New York mengatakan kristal es dapat memiliki efek bencana bagi sel pada banyak hewan, termasuk manusia.

Jika manusia dan mamalia lainnya bisa mati akibat cuaca dingin, namun ada beberapa spesies yang dapat menghadapi suhu dingin yang ekstrem dengan cara memproduksi protein antibeku.

Namun, menurut peneliti, tidak ada spesies yang mampu memproduksi protein antibeku dengan jumlah yang sangat melimpah seperti yang dilakukan ikan siput di perairan Greenland.

Ikan siput adalah spesies ikan perairan kutub yang dapat mengalami biofluoresensi, yang dapat memancarkan cahaya berwarna hijau dan merah.

Kemampuan ikan siput atau snailfish ini dalam memproduksi protein antibeku yang sangat banyak telah menarik perhatian para ilmuwan.

Baca juga: Ikan Toman Kaya Kandungan Nutrisi, dari Albumin hingga Asam Amino

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com