Tomcat sebenarnya merupakan jenis kumbang rove yang memiliki sungut di bagian kepala, layaknya semut. Maka tak jarang orang menyebutnya sebagai semut Charlie.
Habitat tomcat ialah tempat yang lembap maupun di tanaman bersemak seperti padi dan jagung. Hewan ini merupakan kelompok serangga pertanian yang berperan sebagai predator hama pertanian seperti wereng.
Namun, bila terusik tomcat bisa menyerang manusia. Seseorang yang digigit tomcat dalam waktu singkat akan mengalami sensasi panas di kulit.
Biasanya, setelah 24-48 jam akan muncul gelembung pada kulit dengan sekitar berwarna merah (erythemato-bullous lession) yang menyerupai lesi akibat terkena air panas atau luka bakar.
Dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) seperti diberitakan Kompas.com edisi Rabu (16/3/2022), gejala awal digigit tomcat berupa dermatitis ini bisa ringan, sedang, atau berat.
Baca juga: Viral Semut Charlie di Medsos, Samakah dengan Tomcat?
Pada gejala berat, penderita terkadang juga bisa merasakan mual, muntah, infeksi kulit meluas, bekas luka bopeng bakal lebih dalam dan luas, dan bekas lukanya cenderung lebih susah hilang.
Gejala terpapar racun atau gigitan tomcat biasanya terlihat di bagian kepala atau wajah, leher, tangan, lengan, punggung, paha, atau kaki.
Sebagai langkah pengobatan dermatitis akibat digigit tomcat, Anda dapat melakukan sejumlah cara, di antaranya:
Baca juga: Selain Semut Charlie Alias Tomcat, Inilah 7 Serangga Paling Berbahaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.