Kristal kalsium oksalat
Selain glukomannan, umbi porang mengandung kristal kalsium oksalat dan alkaloid yang tinggi. Di dalam tanaman, oksalat ditemukan dalam bentuk terlarut (asam oksalat) dan tidak larut (kalsium oksalat).
Kristal kalsium oksalat berbentuk jarum, sehingga menyebabkan lidah dan tenggorokan terasa gatal dan panas saat mengonsumsinya.
Asam oksalat merupakan senyawa antigizi yang dapat mengikat kalsium sehingga sulit diabsorpsi oleh tubuh manusia.
Pada dosis yang lebih tinggi, asam oksalat dan kristal kalsium oksalat menyebabkan abrasi mekanik pada saluran pencernaan dan tabulus halus dalam ginjal.
Baca juga: Jokowi Yakin Porang Jadi Pangan Masa Depan, Begini Penjelasan Pakar IPB
Asam oksalat menyerap kalsium penting untuk fungsi saraf dan serat-serat otot. Dalam kondisi ekstrim, penyerapan kalsium menyebabkan hypocalcemia dan paralysys yang bisa berakibat fatal.
Keberadaan kalsium oksalat menjadi salah satu pembatas pemanfaatan porang sebagai bahan pangan. Namun, melalui perlakuan yang tepat sebelum pengolahan seperti perendaman dalam larutan garam atau asam, sebagian besar kalsium oksalat bisa dihilangkan.
Upaya ini juga perlu dilakukan dalam pengolahan porang menjadi tepung glukomannan yang akan dimanfaatkan sebagai bahan pangan.
Setelah dijabarkan secara luas, berikut beberapa manfaat tanaman porang dalam berbagai bidang:
Baca juga: BRIN Teliti Potensi Porang sebagai Bahan Pangan Sehat Rendah Kalori
Untuk diketahui, pengolahan pasca panen tanaman porang bisa memperpanjang umur simpan porang dan meningkatkan nilai tambahnya. Sehingga, bisa menjadikannya chip atau keripik porang, maupun dijadikan tepung porang.
Tepung porang difraksinasi, dipisahkan senyawa yang terkandung di dalamnya, lalu dicuci dengan etanol untuk meminimalisir kandungan kalsium oksalat.
Kalsium oksalat berlebih bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti gatal pada kulit, mengendap di ginjal dan merusak hati, serta zat-zat kotor pada tepung porang.
Setelah melalui tahapan tersebut, akan dihasilkan tepung porang murni yang sebagian besar tersisa kandungan glukomannan, yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.