Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2022, 13:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Mengeluarkan gas atau kentut mengacu pada penumpukan gas dalam sistem pencernaan yang dikeluarkan melalui saluran anus. 

Beberapa bukti menunjukkan bahwa seseorang mungkin kentut 5-15 kali dalam sehari.

Tidak jarang kentut menimbulkan bau tak sedap dan penyebabnya mungkin tidak berbahaya atau justru masalah kesehatan tertentu. 

Cara mengatasi kentut bau

Kentut bau bisa membuat seseorang tidak nyaman dan tidak percaya diri.

Dilansir dari Medical News Today, berikut adalah 5 cara mengatasi kentut bau secara alami.

Baca juga: 5 Penyebab Kentut Berlebih, Makanan hingga Penyakit

1. Konsumsi makanan tertentu

Menambahkan karminatif ke dalam makanan dapat mencegah atau mengurangi pembentukan gas di saluran cerna. 

Beberapa contoh karminatif meliputi:

  • Peppermint
  • Jintan
  • Ketumbar
  • Adas
  • Jahe
  • Rosemary
  • Kemangi
  • Kayu manis

Jahe memiliki sejarah panjang sebagai obat herbal untuk masalah pencernaan. 

Jahe membantu mengatasi sembelit dan perut kembung dengan meningkatkan kontraksi otot di saluran pencernaan.

Baca juga: 5 Penyebab Kentut Bau Busuk, Makanan hingga Masalah Pencernaan

Jahe juga mempercepat pencernaan yang memungkinkan gas bergerak lebih cepat dan lancar.

Peppermint adalah ramuan lain yang dapat digunakan orang untuk penyakit gastrointestinal (GI).

Sebuah ulasan tahun 2018 mencatat bahwa minyak peppermint memiliki yang aman dan dapat membantu mengobati gangguan GI.

2. Menghindari jenis makanan tertentu

Makanan berserat tinggi sulit dicerna. Akibatnya, makanan yang lambat dicerna ini membutuhkan waktu untuk terurai dan mengalami proses fermentasi hingga menghasilkan gas yang berbau.

Selain itu, banyak dari makanan ini biasanya mengandung belerang, yang merupakan penyebab umum kentut bau. 

Baca juga: Apakah Sering Menahan Kentut Berbahaya untuk Kesehatan?

Adapun sayuran seperti brokoli, kubis Brussel, dan kembang kol dapat menyebabkan kentut bau.

3. Tetap terhidrasi

Sembelit juga dapat menyebabkan bau gas, bersama dengan kembung dan ketidaknyamanan perut. 

Kondisi ini terjadi ketika tinja menumpuk di usus besar, tidak bisa keluar, dan bakteri terus menghasilkan gas.

Dehidrasi, diet, dan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan konstipasi. 

Mengonsumsi lebih banyak cairan dapat membuat tinja tetap lunak dan mudah dikeluarkan.

Baca juga: Apakah Kucing Bisa Kentut?

4. Mengurangi kebiasaan yang meningkatkan menelan udara

Kebiasaan seperti mengunyah permen karet, mengisap permen, dan minum minuman berkarbonasi juga dapat meningkatkan jumlah udara yang dihirup seseorang. 

Kebiasaan ini menyebabkan seseorang mengeluarkan lebih banyak gas pada akhirnya.

5. Mengubah kebiasaan makan

Makan terlalu cepat dan berbicara sambil makan juga dapat meningkatkan jumlah udara yang ditelan seseorang. 

Mengunyah dan makan secara perlahan dapat membantu mengurangi asupan udara saat makan sehingga mengurangi pembentukan gas. 

Makan dalam porsi kecil juga dapat membantu saluran pencernaan bekerja lebih baik dan menghasilkan lebih sedikit gas selama pencernaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com