Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Matahari Dilaporkan Hantam Medan Magnet Bumi, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 11/08/2022, 09:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada Minggu, 7 Agustus 2022 lalu aliran badai Matahari yang kecepatannya mencapai lebih dari 600 km per detik dilaporkan menghantam medan magnet Bumi.

Meskipun tidak terlalu mengkhawatirkan, badai matahari yang sering menerjang planet ini memicu aurora. Fenomena itu, menurut SpaceWeather terbilang mengejutkan karena tidak diperkirakan sebelumnya.

Adapun badai Matahari terjadi ketika aliran partikel, dan plasma berenergi tinggi tidak dapat lagi ditahan oleh gravitasi Matahari dan meledak ke arah Bumi.

Baca juga: Badai Matahari Mengejutkan dengan Potensi Gangguan Telah Menghantam Bumi

Setelah aktivitas tinggi selama berbulan-bulan, Matahari memiliki semburan api matahari yang kuat, dan kerap disertai dengan ledakan plasma raksasa yang dikenal sebagai coronal mass ejections (CMEs).

Ketika CME melewati Bumi, sementara waktu dapat memampatkan atau menekan perisai magnetnya.

Akibatnya, dampak badai matahari berisiko menghasilkan badai geomagnetik yang dapat melumpuhkan jaringan listrik, mengganggu gelombang radio, dan merusak satelit di jalurnya.

Dilansir dari Science Alert, Selasa (9/8/2022) pada Minggu pagi, Deep Space Climate Observatory (DSCOVR) milik NASA memerhatikan aliran dari angin matahari ringan, yang meningkat secara signifikan dan tak terduga sepanjang hari.

Penyebab badai Matahari ini masih belum diketahui, tetapi SpaceWeather menduga hal itu menjadi awal kedatangan badai dari lubang khatulistiwa di atmosfer Matahari dua hari setelahnya. Selain itu, bisa jadi merupakan CME yang terlewatkan.

"Sebuah diskontinuitas dalam data badai Matahari pada 0045 UT pada 7 Agustus mengisyaratkan gelombang kejut tertanam dalam badai Matahari," tulis Space Weather.

Aktivitas Matahari, lanjut mereka, menghasilkan banyak ledakan kecil yang memengaruhi CME menuju Bumi.

Dilaporkan bahwa alirannya berkecepatan tinggi dan menghantam medan magnet Bumi.

Berdasarkan catatan, kecepatannya mencapai 551,3 km per detik pada 9 Agustus 0406 UTC (0006 ET).

Kabar baiknya adalah badai Matahari tidak merusak kita di Bumi ini, dilindungi dengan aman oleh atmosfer.

Namun, jika intensitasnya kuat, maka dapat memengaruhi teknologi hingga menyebabkan masalah dengan satelit telekomunikasi dan, dalam kasus ekstrem menganggu jaringan listrik.

Baca juga: 3 Fakta Badai Matahari, Penyebab hingga Dampaknya pada Manusia

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com