Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2022, 11:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comBadak adalah salah satu hewan dengan kulit paling keras dan tebal. Pada beberapa spesies, kulit badak akan berlipat dan tampak seperti baju tameng. Walaupun begitu, kulit badak sangat sensitif dan mudah mengalami iritasi.

Kenapa kulit badak tebal dan keras?

Kulit badan sangat tebal dan keras karena memiliki struktur penyusun yang unik dibandingkan kulit mamalia lainnya. Kulit badak tersusun atas lapisan kolagen yang bersilangan sehingga kulitnya sangat kuat. Kepadatan struktur kulitnya berada di antara kepadatan struktur kulit dan tendon.

Pada bagian punggung dan bagian samping tubuh, kulit badak bisa mencapai ketebalan 2,5 sampai 5 sentimeter. Bagian ini mampu menahan tekanan hingga 170 megapascal atau setara dengan 24.565 PSI.

Sayangnya, kulit pada bagian perut jauh lebih tipis, yaitu hanya sekitar 1,5 sentimeter. Area ini menjadi kelemahan badak dan membuatnya tetap bisa menjadi mangsa singa. Padahal badan memiliki kekuatan 10 kali lebih kuat daripada singa.

Kulit badak sensitif

Kulit badak sangat sensitif terutama pada bagian seperti belakang telinga dan perut. Kulitnya mudah teriritasi akibat gigitan serangga atau paparan sinar matahari.

Untuk melindungi kulitnya, badak sering berendam di lumpur. Dengan begitu, kulitnya akan terhindar dari gigitan serangga dan terbakar akibat sinar matahari. Selain itu, berendam di lumpur juga bermanfaat untuk menurunkan suhu tubuh badak di siang hari yang panas.

Baca juga: Hari Badak Sedunia, Ini Spesies Badak yang Hidup di Indonesia

Badak bukan hewan dengan kulit paling tebal

Walaupun kiasan yang sering terdengar adalah kulit badak, faktanya, badak bukanlah hewan yang memiliki kulit paling tebal. Salah satu hewan dengan kulit tebal adalah paus sperma yang memiliki kulit setebal 34,3 sentimeter.

Beberapa hewan yang masuk ke dalam daftar hewan dengan kulit tebal antara lain buaya, gajah, bison, hiu paus, armadilo, dan unta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com