KOMPAS.com - Asma adalah salah satu penyakit tidak menular, yang bisa memengaruhi segala usia dari anak-anak hingga dewasa.
Dilansir dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), peradangan dan penyempitan saluran udara kecil di paru-paru menyebabkan gejala asma. Beberapa gejala asma meliputi batuk, napas berbunyi (mengi), sesak napas, dan dada terasa berat.
Gejala ini memiliki ciri khas sering kali timbul bila ada faktor pencetus, berulang dan di antaranya ada periode bebas serangan.
Baca juga: Kenali 5 Pemicu Asma, Salah Satunya Bulu Hewan
Asma juga sering memburuk pada malam hari atau dini hari, serta bisa reda dengan pengobatan dan terkadang dapat reda tanpa pengobatan.
Dituliskan Mayo Clinic, asma tidak bisa disembuhkan, tapi gejalanya bisa dikendalikan.
Dikarenakan asma sering berubah dari waktu ke waktu, penting untuk mengkonsultasikannya ke dokter, melacak tanda dan gejala serta menyesuaikan perawatan sesuai kebutuhan.
Perlu diketahui, beberapa hal dapat menjadi faktor pencetus asma. Faktor pencetus merupakan faktor yang dapat memicu timbulnya asma yang tidak selalu sama untuk setiap individu penderita asma.
Beberapa faktor yang bisa menimbulkan asma sebagai berikut:
Baca juga: Apa Penyebab Penyakit Asma?
Orang yang mengalami asma dan tidak diobati dapat menderita gangguan tidur, kelelahan, dan gangguan konsentrasi.
Jika gejalanya memburuk, penderita asma mungkin memerlukan perawatan kesehatan darurat, bahkan membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Asma yang terus berlanjut dapat membuat penyempitan secara permanen pada tabung yang membawa udara ke dan dari paru-paru, yang memengaruhi seberapa baik seseorang bisa bernapas. Bahkan, dalam kasus yang paling parah, asma bisa menyebabkan kematian.
Baca juga: Mengenal Infeksi Paru-Paru: Proses Infeksi, Gejala, dan Penyebabnya
Meskipun tidak ada cara untuk mencegahnya, beberapa langkah bisa dilakukan agar serangan asma tidak terjadi, seperti:
1. Obat
Anda dapat berkonsultasi dengan dokter atau tim medis untuk menuliska secara terperinci terkait obat dan mengelola serangan asma.
Asma menjadi kondisi berkelanjutan yang membutuhkan pemantauan dan perawatan rutin.
2. Vaksinasi influenza dan pneumonia
Sebagai salah satu upaya untuk mencegah serangan asma, dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi influenza maupun pneumonia, yang bisa memicu kambuhnya asma.
3. Hindari pemicu asma
Sebelumnya telah dituliskan sejumlah alergen dan iritan di luar ruangan yang bisa memicu serangan asma. Untuk itu, sangat penting untuk mengetahui faktor pencetus asma dari masing-masing penderita, agar bisa menghindarinya.
Baca juga: Asma, Penyakit Tidak Menular yang Paling Banyak Diidap Orang Indonesia
4. Identifikasi dan obati serangan sejak dini
Jika bertindak secara cepat, maka seseorang cenderung tidak mengalami serangan asma yang parah, termasuk tidak memerlukan banyak obat untuk mengendalikan gejala asma.
Anda dapat menghentikan aktivitas-aktivitas yang mungkin memicu serangan. Jika gejala tidak membaik, segera dapatkan bantuan medis.
5. Minum obat sesuai resep
Jangan mengganti obat asma yang dikonsumsi tanpa terlebih dahulu berbicara dengan dokter, bahkan jika asma tampak membaik. Dokter dapat memastikan penggunaan obat dengan benar dan mengambil dosis yang tepat.
Baca juga: Paparan BPA Meningkatkan Risiko Asma pada Anak Perempuan, Studi Jelaskan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.