Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/08/2022, 09:32 WIB
Penulis Lulu Lukyani
|

KOMPAS.com - Iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yakni iklim musim, iklim laut, dan iklim panas.

Iklim musim atau iklim muson sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah setiap periode tertentu. 

Iklim musim terdiri dari dua jenis, yaitu angin musim barat (muson barat) dan angin musim timur laut (muson timur).

Pengertian angin muson barat

Angin muson barat adalah angin yang bergerak dari benua Asia ke Benua Australia. 

Saat angin muson barat bergerak, di Asia sedang mengalami musim dingin dengan suhu udara rendah tekanan udara tinggi.

Baca juga: Jenis-jenis Iklim Benua Amerika

Sementara itu, di Australia sedang mengalami musim panas dengan suhu udara tinggi dan tekanan udara rendah.

Angin muson barat biasanya berhembus sekitar bulan Oktober hingga April.  

Angin muson Barat melewati perairan yang luas, seperti Laut China Selatan dan Samudra Hindia, sehingga mengandung banyak uap air dan menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.

Pengaruh angin muson barat

Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut adalah pengaruh angin muson barat di Indonesia.

Baca juga: Studi Sebut Perubahan Iklim Bikin Hutan Jadi Lebih Rapuh

1. Membantu sektor pertanian

Curah hujan sangat memengaruhi pola kehidupan masyarakat di Indonesia yang masih banyak mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian.

Musim hujan dimanfaatkan untuk memulai kegiatan mengolah lahan pertanian.

Pasalnya, hujan yang menyerap ke dalam tanah menyebabkan tanah menjadi subur.

Saat itu, tanaman tumbuh lebih subur dan hijau sehingga hasil produksi pertanian meningkat.

2. Membantu irigasi

Tingginya curah hujan yang turun berarti tersedianya sumber air yang melimpah bagi sistem irigasi. 

Baca juga: Krisis Iklim Sudah Mengkhawatirkan, Kenali 6 Penyebab Pemanasan Global

Debit air yang tinggi ditampung pada bendungan irigasi dan dikendalikan sistem pengairannya untuk mengairi sawah sehingga petani tidak akan mengalami banjir di musim hujan dan tidak mengalami kesulitan air saat musim kemarau.

3. Mengurangi polusi udara

Saat musim hujan, polusi dan debu yang ada di udara akan larut bersama dengan air hujan. 

Dengan demikian, musim hujan dapat mengurangi polusi udara dan membuat udara menjadi lebih sejuk.

4. Mengurangi risiko kebakaran hutan

Saat musim hujan, tumbuh-tumbuhan di hutan menjadi subur, tidak layu, dan tidak kering.

Kondisi ini dapat mengurangi risiko terjadinya kebakaran hutan yang salah satunya disebabkan oleh keringnya tumbuh-tumbuhan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apakah Hewan Juga Bisa Menopause?

Apakah Hewan Juga Bisa Menopause?

Oh Begitu
Berapa Lama Kura-kura dan Penyu Bisa Hidup?

Berapa Lama Kura-kura dan Penyu Bisa Hidup?

Oh Begitu
5 Manfaat Jus Mengkudu untuk Kesehatan

5 Manfaat Jus Mengkudu untuk Kesehatan

Oh Begitu
Sejak Kapan FIFA Didirikan?

Sejak Kapan FIFA Didirikan?

Oh Begitu
Apa Saja Manfaat Buah Delima untuk Kesehatan?

Apa Saja Manfaat Buah Delima untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Si Minions “Arthropoda Tanah” sebagai Penyelamat Tanah yang Butuh Perhatian untuk Generasi Sekarang dan Masa Datang

Si Minions “Arthropoda Tanah” sebagai Penyelamat Tanah yang Butuh Perhatian untuk Generasi Sekarang dan Masa Datang

Fenomena
Hewan-hewan Punah yang Coba Dihidupkan Lagi dengan Teknologi

Hewan-hewan Punah yang Coba Dihidupkan Lagi dengan Teknologi

Oh Begitu
Seberapa Banyak Organ dalam Tubuh Manusia?

Seberapa Banyak Organ dalam Tubuh Manusia?

Oh Begitu
Lebih Sehat Mana Minum Air Dingin atau Hangat?

Lebih Sehat Mana Minum Air Dingin atau Hangat?

Oh Begitu
Mengapa Saat Stres Selalu Ingin Buang Air Kecil?

Mengapa Saat Stres Selalu Ingin Buang Air Kecil?

Oh Begitu
Apa Saja Mamalia yang Bisa Ditemukan di Gunung Merapi?

Apa Saja Mamalia yang Bisa Ditemukan di Gunung Merapi?

Oh Begitu
Apa Saja Makanan yang Baik untuk Berbuka Puasa?

Apa Saja Makanan yang Baik untuk Berbuka Puasa?

Oh Begitu
Indikator Kesejahteraan Lokal

Indikator Kesejahteraan Lokal

Fenomena
Mengapa Anak-anak Bisa Belajar Hal Baru dengan Cepat?

Mengapa Anak-anak Bisa Belajar Hal Baru dengan Cepat?

Oh Begitu
Apakah Efek pada Wajah Saat Berolahraga Memakai Make-up?

Apakah Efek pada Wajah Saat Berolahraga Memakai Make-up?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+