Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2022, 10:05 WIB

KOMPAS.com - Perjalanan luar angkasa meski terdengar menarik, nyatanya memiliki segudang risiko kesehatan, karena efek bobot dan paparan radiasi yang ditimbulkan pada astronot,

Salah satu efek paling menonjol dari tinggal jangka panjang di habitat luar angkasa adalah hilangnya massa tulang, sesuatu yang sedang dipelajari NASA dengan cukup cermat.

Dan kini penelitian baru mengklaim, bahwa tinggal di luar angkasa juga dapat mempercepat proses penuaan tulang.

Baca juga: Studi Pertama di Dunia Ungkap Perjalanan Luar Angkasa Sebabkan Anemia

Studi yang dipublikasikan di Nature Scientific Reports ini dilakukan oleh Anna-Maria Liphardt, ilmuwan olahraga dari Friedrich Alexander University yang berkolaborasi dengan para ahli dari Kanada, Jerman, dan Amerika Serikat.

Dalam studi yang panjang tersebut, peneliti memeriksa kepadatan dan kekuatan tulang dari 14 astronot pria dan 3 astronot wanita setelah kembali dari misi panjang.

Dikutip dari Slashgear, Minggu (31/7/2022) peneliti menemukan bahwa setelah 12 bulan kembali dari luar angkasa, lebih dari setengah astronot mengalami penurun 2 persen kekuatan tulang dan kepadatan mineral.

Studi menggambarkan pengeroposan tulang yang terjadi karena perjalanan luar angkasa, sebagai fenomena yang mirip dengan keropos tulang terkait usia yang terjadi pada tingkat yang cukup cepat.

Namun pola pengeroposan tulang di luar angkasa, berbeda dengan proses penuaan alami di Bumi.

"Itu sesuai dengan pengeroposan tulang yang berkaitan dengan usia setidaknya satu dekade," ungkap Liphardt.

Beberapa astronot yang diperiksa sebagai bagian dari penelitian, juga menunjukkan kerusakan yang tak dapat diperbaiki pada jaringan penting yang disebut trabekula.

Semakin lama misi luar angkasa berlangsung, semakin tinggi kemungkinan kepadatan dan kekuatan tulang yang hilang tersebut untuk dipulihkan kembali.

Oleh karena itu, perjalanan luar angkasa jangka panjang dapat menyebabkan munculnya masalah serius seperti osteoporosis dan kerentanan yang lebih tinggi terhadap patah tulang.

Perubahan dalam pengobatan dan pengembangan rutinitas kebugaran baru, dapat membantu memerangi beberapa kerusakan terkait tulang yang disebabkan tinggal lama di luar angkasa.

Baca juga: Perjalanan Luar Angkasa Menyebabkan Kerusakan Otak, Ini Penelitiannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber SlashGear
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+