Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien HIV Berusia 66 Tahun Diklaim Sembuh Usai Transplantasi Sel Punca

Kompas.com - 29/07/2022, 18:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pria berusia 66 tahun diklaim menjadi orang kelima yang sembuh dari HIV, virus penyebab AIDS setelah menerima transplantasi sel punca.

Pria yang tak ingin disebutkan namanya ini adalah orang tertua yang memasuki remisi jangka panjang dari penyakitnya.

Dikutip dari Live Science, Kamis (28/7/2022) pria yang dikenal sebagai pasien City of Hope (mengacu pada pusat medis di Los Angeles tempat ia dirawat) pertama kali didiagnosis HIV pada tahun 1988.

"Ketika saya didiagnosis dengan HIV pada tahun 1988, seperti orang lain, saya pikir itu adalah hukuman mati," kata pasien itu.

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Bisa Menularkan HIV pada Bayinya? Dokter Jelaskan

Menurut National Institute of Allergy and Infectious Diseases, pada Maret 1987, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat menyetujui terapi antiretroviral pertama atau obat untuk HIV yang disbeut azidothymidine (AZT).

Baru pada pertengahan 1990-an terapi kombinasi untuk HIV mulai digunakan. Terapi ini menggabungkan dua hingga tiga obat HIV untuk meningkatkan kemanjuran pengobatan dan membantu mencegah pasien mengembangkan resistensi terhadap obat tersebut.

Terapi kombinasi seperti itu, sekarang menjadi standar perawatan untuk pengobatan HIV.

Pasien City of Hope sendiri menggunakan obat antiretroviral selama lebih dari 31 tahun untuk mengendalikan HIV-nya.

Pada satu titik, kondisi pria itu telah berkembang menjadi AIDS (acquired immunodeficiency syndrome), yang berarti jumlah sel darah putihnya telah turun ke tingkat yang sangat rendah.

Ia pun meminum AZT dan beberapa obat HIV awal lainnya yang diresepkan secara individual sebelum beralih ke pengobatan antiretroviral kombinasi yang sangat efektif pada 1990-an.

Lalu pada tahun 2018 pasien terkena leukimia myelogenous akut (juga disebut leukemia myeloid akut atau AML), kanker darah dan sumsum tulang.

Sebagai pengobatan untuk kanker dan HIV, dokter melakukan transplantasi sel punca darah dengan sel dari donor yang membawa mutasi genetik langka.

Baca juga: 3 Tahap Perkembangan Infeksi HIV Menjadi AIDS

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com