Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami 3 Fase Perjalanan Demam Berdarah, Apa Saja?

Kompas.com - 22/07/2022, 12:05 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perjalanan penyakit demam berdarah sangat singkat, hanya berkisar satu pekan. Dalam periode waktu ini, penyakit dengue akan melalui tiga fase yaitu fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan.

“Dengue ini dalam tujuh hari tiga fase terlewati, jadi sempit sekali. Fase kritis hanya 24-48 jam, tapi ini fase yang menentukan (pasien) selamat atau tidak,” papar Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K) dalam acara “Hari Anak Nasional: Perlindungan Keluarga dari Bahaya Demam Berdarah Dengue” pada Rabu (20/7/2022).

Ia memaparkan, fase kritis dimulai saat demam mulai turun. Fase kritis ini berpotensi terjadi komplikasi pada dengue, terutama di hari ke 3-7 (hari ke 4-5), yang bisa mengancam kehidupan.

“Paling buruk dari fase dengue adalah fase kritis. Bisa terjadi syok, komplikasinya perdarahan, gagal hati. Syok berkepanjangan pada akhirnya (menimbulkan) gangguan organ, perdarahan hebat, fatality rate tinggi,” ujar Anggi.

Baca juga: Ketahui Gejala Demam Berdarah Sebelum Terlambat

Saat anak-anak mengalami demam tinggi secara mendadak, yang kemudian disertai gejala mengarah ke infeksi demam berdarah, maka orangtua harus waspada.

Untuk itu, orangtua harus mengerti tanda-tanda bahaya dari penyakit ini, yang biasanya akan muncul setelah hari ke-3, seperti tubuh lemah, gelisah, buang air kecil berkurang, hingga sulit minum.

“(Orangtua harus waspada) bila pada dengue suhu turun tapi anaknya makin diam, anak lemah, gelisah, klinisnya enggak enak seperti anak tidak biasanya, buang air kecil kurang, 4-6 jam belum buang air kecil, disuruh minum sulit,” papar dia.

Saat gejala bahaya muncul, sebaiknya anak segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mengonfirmasi penyakit dan memperoleh perawatan yang tepat. Terlebih, gejala dengue mirip-mirip dengan penyakit lainnya.

“Bila terjadi demam mendadak tinggi langsung (bawa) ke faskes terdekat, agar tenaga kesehatan bisa menilai pasien dengue,” tuturnya.

Baca juga: Kasus DBD Meningkat, Ini Vaksin untuk Cegah Demam Berdarah

Fase perjalanan dengue

1. Fase demam

Demam berlangsung selama 2-7 hari, dengan terjadinya demam tinggi dan gejalanya konsisten dengan dengue. Demam sulit turun dengan penggunaan obat penurun panas.

Kondisi ini dapat disertai kulit muka kemerahan, tidak nyaman pada cahaya terang

Selain itu, demam tidak turun atau segera naik lagi meskipun telah diberikan penurun demam (antipiretik: acetaminophen/parasetamol), minuman berasa (hidrasi), dan kompres dengan air hangat.

Saat kemunculan gejala tersebut, dapat dipikirkan kemungkinan penyakit berikut:

  • Flu like syndrome: Selesma, influenza, campak, chikungunya, Covid-19
  • Demam dan ruam: Rubela, campak, infeksi meningokokus, chikungunya, scarlatina, reaksi obat
  • Diare: Rotavirus, infeksi usus lain
  • Penyakit SSP: Meningoensefalitis, kejang demam

Baca juga: Hendropriyono Dirawat akibat Demam Berdarah, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com