Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Solusi Kerusuhan di Babarsari | Waspada Cuaca Ekstrem | NASA Bawa Sampel Mars ke Bumi | Mengenal Kusta

Kompas.com - 07/07/2022, 07:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Kerusuhan di Babarsari, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta telah menarik perhatian belakangan ini. Salah satu berita populer Sains sepanjang Rabu (6/7/2022), mengulas tentang solusi dari ahli untuk mencegah kejadian serupa terjadi.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Kabid Humas Polda) DIY Kombes Pol Yuliyanto mengungkapkan, kerusuhan berawal sejak Sabtu, 2 Juli 2022 di tempat hiburan di Babarsari.

Dosen dan Peneliti Sosiologi Perkotaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, Derajad Sulistyo Widhyharto M.Si mengatakan, kerusuhan Babarsari baru-baru ini, bukanlah persoalan ras kedaerahan, tetapi masalah kelompok-kelompok khusus.

Berita populer Sains lainnya yakni BMKG keluarkan peringatan dini agar masyarakat waspada cuaca ekstrem, 2 hari ke depan.

Peringatan dini cuaca ekstrem ini, menurut BMKG disebabkan oleh adanya banyak faktor. Dengan cuaca ekstrem yang dapat terjadi antara lain seperti hujan lebat dengan intensitas lebat yang dapat disertai angin kencang.

NASA berencana membawa sampel Mars ke Bumi. Namun, beberapa ahli mengkhawatirkan hal tersebut, karena dinilai sampel tersebut dapat mengandung patogen berbahaya.

Misi pengembalian sampel Mars ini memang merupakan salah satu misi paling berarti yang pernah dilakukan karena bakal mengungkap berbagai hal mengenai planet merah itu.

Berita populer Sains lainnya yakni tentang kusta. Mengenal kusta, penyebab hingga cara mencegahnya, akan dapat membantu mengeliminasi penyakit ini.

Berikut beberapa rangkuman berita populer Sains sepanjang Rabu (6/7/2022) hingga Kamis (7/7/2022).

Solusi kerusuhan di Babarsari

Menurut Dosen dan Peneliti Sosiologi Perkotaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, Derajad Sulistyo Widhyharto M.Si mengatakan, kerusuhan di Babarsari baru-baru ini bukanlah persoalan ras kedaerahan, tetapi masalah kelompok-kelompok khusus.

“Jadi ini bukan isu orang timur atau barat, suku atau adat,” kata Derajad kepada Kompas.com, Rabu (6/7/2022).

Latar belakang kerusuhan di Babarsari itu, menurut Derajad, terjadi oleh dua faktor kegagalan yang belum teratasi dengan baik. Faktor pertama yaitu kegagalan migran mahasiswa di Yogyakarta yang telah mendeklarasikan sebagai daerah istimewa dan multi-kultur.

Kegagalan yang lain, yang menyebabkan pecahnya kerusuhan Babarsari, yakni Kota Yogyakarta tumbuh tidak mengikuti geliat kota pelajar dan mahasiswa, tapi menjadi kota industri pariwisata.

Seperti diketahui, secara umum Yogyakarta tumbuh sebagai kota besar seperti kota-kota besar lainnya di tanah air, lengkap dengan perkembangan bisnisnya, di mana terdapat tempat hiburan, hotel dan lain sebagainya.

Faktor lain yang mendorong terjadinya kerusuhan di Babarsari kemarin, Derajad menjelaskan bahwa pertumbuhan yang bersifat replikatif tersebut membuat bisnisnya juga ikut replikatif termasuk kelompok-kelompok pengamanan partikelir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com