Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Tanda Anak Obesitas dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 03/07/2022, 17:05 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber WHO

KOMPAS.com - Gemuk memang menggemaskan terlebih untuk anak-anak, tapi kondisi ini bisa menimbulkan risiko kesehatan, salah satunya obesitas atau kelebihan berat badan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan.

Obesitas dalam tahap lanjut dapat berdampak terhadap beberapa penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Sebenarnya, terdapat tanda anak-anak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Apa saja yang harus diketahui?

Baca juga: Hati-hati, Makanan Ultra Proses Sebabkan Anak Obesitas Saat Dewasa

Tanda dan gejala obesitas pada anak

Perlu diketahui, anak dengan obesitas cenderung tetap obesitas hingga dewasa. Banyak kondisi komorbid yang berhubungan dengan obesitas anak seperti gangguan metabolisme, kardiovaskular, ortopedi, neurologis, hati, paru, dan ginjal.

Semua anak yang mempunyai berat badan ekstra termasuk dalam obesitas, karena beberapa anak memang mempunyai kerangka tubuh lebih besar dari rata-rata dan biasanya membawa jumlah lemak tubuh yang berbeda pada berbagai tahap perkembangannya.

Gejala obesitas anak mungkin tidak diketahui dari penampilan, tapi berat badan yang melebihi angka normal dapat menjadi tanda awal obesitas pada anak.

Melansir laman Endocrine, selain berat badan yang berlebihan, gejala obesitas anak dapat berupa:

  • Sesak napas
  • Kelelahan
  • Keringat berlebih
  • Sleep apnea
  • Nyeri sendi
  • Pinggul terkilir
  • Ruam kulit
  • Iritasi
  • Sembelit
  • Jaringan lemak di area payudara
  • Refluks gastroesofagus
  • Stretch mark di pinggul, perut, dan punggung

Sementara itu, Kemenkes menuliskan beberapa ciri atau tanda anak-anak mengalami obesitas antara lain:

  • Wajah bulat, pipi tembem, dan bahu rangkap
  • Leher relatif pendek
  • Pubertas dini pada anak perempuan, dengan usia kurang dari 9 tahun sudah mengalami menstruasi
  • Pada anak laki-laki, dada membusung dan payudara sedikit membesar, serta penis mengecil
  • Perut buncit
  • Kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan

Baca juga: Studi: Kasus Anak Stunting hingga Obesitas Masih Tinggi di Indonesia

 

Cara mengatasi obesitas pada anak

Orangtua menjadi panutan bagi anaknya, sehingga memiliki peran penting untuk dapat menerapkan perilaku hidup sehat.

Anak dengan obesitas dapat didorong untuk rutin melakukan aktivitas fisik atau berolahraga setidaknya selama 60 menit per hari. Agar lebih semangat menjalankannya, ajak anak untuk berolahraga bersama-sama.

Selain itu, atur porsi makan untuk anak. Berikan makanan, minuman, dan camilan sehat, dengan membatasi asupan garam dan gula.

Istirahat juga membuat anak membatasi waktu melihat layar televisi maupun gadget, serta memperbanyak waktu tidur anak.

Baca juga: Waspadai Obesitas Bisa Memicu Berbagai Penyakit, Begini Cara Mencegahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber WHO
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com