Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2022, 09:03 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Olahraga bulu tangkis telah mendunia. Euforia olahraga ini di Indonesia pun begitu luar biasa. Tak heran jika bulu tangkis menjadi salah satu olahraga yang digemari.

Jenis olahraga ini termasuk kategori high impact, dengan gerakan dinamis yang merupakan kombinasi antara reli-reli pendek dan reli-reli panjang. Sehingga, pemain bulu tangkis membutuhkan kebugaran aerobik atau kebugaran kardiorespirasi agar bisa bermain dalam periode lama.

Pemain bulu tangkis juga memerlukan kecepatan, tenaga, serta kelincahan yang cukup baik seperti gerakan melompat saat jumping smash, gerakan lunges saat melakukan gerakan netting, gerakan drop shot, gerakan cepat dan mengubah arah saat defence, serta gerakan lainnya.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Bulu Tangkis, Bermula dari Mesir Kuno

Cedera paling sering dalam olahraga bulu tangkis

Pemain bulu tangkis membutuhkan stamina yang kuat, kelincahan, kecepatan, ketepatan, kekuatan otot, serta koordinasi motorik sendi dan otot yang baik.

Olahraga ini dipenuhi gerakan kompleks sesuai dengan tempo permainannya. Jika tidak berhati-hati, cedera otot, sendi, ligamen, hingga tendon rentan terjadi ketika bermain bulu tangkis.

Melansir informasi Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Sport Medicine, Injury, Recovery Center (SMIRC) RS Pondok Indah dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp.KO, beberapa jenis cedera yang dapat terjadi ketika bermain bulu tangkis sebagai berikut:

1. Cedera bahu

Penyebab cedera bahu adalah gerakan overhead atau mengayun yang cepat dan berulang. Tipe cedera bahu pada pemain bulu tangkis adalah overuse injury, disebabkan karena gerakan sendi bahu yang berulang.

Kondisi ini akan menyebabkan otot-otot bahu kelelahan dan mengakibatkan stabilitas sendi bahu menurun.

Tendonitis rotator cuff atau tendinopathy menjadi kondisi cedera bahu tersering pada pemain bulu tangkis.

2. Cedera ankle

Cedera ankle atau sering disebut ankle sprain (pergelangan kaki terkilir) sering terjadi pada pemain bulu tangkis, akibat gerakan-gerakan berubah arah dalam waktu yang cepat, serta gerakan melompat dan mendarat saat melakukan jumping smash.

Faktor risiko cedera pergelangan kaki bisa berasal dari internal dan eksternal. Faktor internal misalnya kelelahan saat bermain sehingga membuat keseimbangan menjadi terganggu dan pergelangan kaki kemudian terkilir.

Sedangkan faktor eksternal biasanya disebabkan karena kondisi lapangan yang licin atau karena penggunaan sepatu yang tidak tepat, sehingga membuat cedera pada ankle.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Heat Stroke Saat Olahraga di Tengah Cuaca Panas

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com