Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2022, 18:31 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Varian Omicron terus bermutasi, dua di antaranya, subvarian BA.4 dan BA.5 tengah diawasi karena penularannya yang diduga menyebabkan kasus Covid-19 naik meningkat. Lantas, perlukah saat ini vaksin booster kedua diberikan?

Ketua ITAGI, Prof. Dr. Sri Rezeki, Hadinegoro, dr., SpA(K) mengatakan bahwa mutasi virus corona saat ini terus berkembang.

"Sebetulnya mutasi yang dilakukan virus adalah cara untuk melarikan diri dari prokes (protokol kesehatan), vaksin dan lain-lain. Lalu mereka mengubah dirinya," kata Sri dalam webinar Perjalanan Vaksinasi COVID-19: Pentingnya Vaksinasi Booster di Masa Pandemi, Sabtu (25/6/2022).

Oleh karenanya, dia mengingatkan pentingnya menerapkan prokes, serta setidaknya membereskan vaksinasi Covid-19 pada seluruh penduduk di Indonesia.

Kasus Covid-19 di Indonesia, per Selasa (28/6/2022) tercatat mencapai lebih dari 15.000 kasus aktif.

Kendati kasus penularan kembali meningkat, namun Sri mengatakan belum perlunya vaksinasi booster dosis kedua.

Baca juga: Vaksin Booster Baru Moderna Diklaim Ampuh Lawan Omicron, Bisa Disuntikkan Setahun Sekali

"Vaksin primer saja belum beres, karena minimal 70 persen dari populasi (harus divaksin). Selain itu, vaksin booster pertama, ini juga belum beres," jelas Sri menegaskan belum perlunya vaksin booster dosis kedua, meski kasus Covid-19 di Indonesia meningkat.

Sri menegaskan jika semua program vaksinasi Covid-19 dari vaksinasi primer hingga vaksin booster telah mencapai target, kemungkinan vaksin booster kedua belum perlu diberikan.

"Sebab, masih banyak juga yang belum diimunisasi, itu bisa menjadi sumber mutasi. Kita tidak bisa melewati mereka yang tidak mau divaksin, namun yang terpenting adalah melindungi kelompok yang rentan," papar Sri.

Kelompok rentan, seperti lansia, orang dengan komorbid hingga tenaga kesehatan (nakes) adalah orang-orang yang harus diprioritaskan dan dilindungi dari paparan infeksi virus ini.

"Jadi bereskan dulu (vaksinasi primer dan booster pertama), jangan ngacak, supaya hasilnya lebih baik," imbuh Sri.

Vaksin booster melindungi dari Omicron

Sri menjelaskan bahwa vaksin booster adalah vaksin penguat yang diberikan saat titer antibodi setelah pemberian vaksin primer, mengalami penurunan yang signifikan. Sebab, berbagai studi menunjukkan bahwa titer antibodi dari vaksin primer akan terus menurun setelah 6 bulan.

Baca juga: Vaksin Booster Pfizer Bertahan Lawan Omicron Selama 4 Bulan, Studi Jelaskan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com