Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Belum Tetapkan Status Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global

Kompas.com - 27/06/2022, 11:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Reuters,WHO

KOMPAS.com - Status monkeypox atau cacar monyet dipastikan belum menjadi Public Health Emergency International Concern (PHEIC), atau darurat kesehatan global seperti Covid-19.

Hal itu merupakan keputusan yang diumumkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Sabtu 25 Juni 2022 lalu.

Kendati demikian, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dirinya khawatir akan penyebaran cacar monyet yang dilaporkan beberapa negara non-endemik.

"Saya sangat mengkhawatirkan wabah cacar monyet, ini jelas merupakan ancaman kesehatan yang berkembang yang diikuti oleh kami di Sekretariat WHO," ujar Tedros dilansir dari Reuters, Minggu (26/6/2022).

Baca juga: WHO Akan Gelar Rapat Darurat Pekan Depan untuk Memutuskan Status Wabah Cacar Monyet

Sebelumnya, WHO telah melakukan pertemuan bersama ahli terkait perkembangan status cacar monyet pada Kamis (23/6/2022).

Meskipun ada beberapa pandangan berbeda dalam pertemuan ini, mereka pada akhirnya setuju dengan konsensus bahwa wabah tersebut bukan merupakan PHEIC. Beberapa pakar kesehatan global menyampaikan, WHO mungkin ragu untuk membuat deklarasi terkait cacar monyet.

Sebab, saat deklarasi pada Januari 2020 bahwa status virus corona menjadi darurat kesehatan global, sebagian besar negara di dunia menyambutnya dengan skeptisisme.

Menganggapi keputusan itu, ahli lain mengatakan wabah cacar monyet memenuhi kriteria untuk disebut darurat.

Salah satunya Gregg Gonsalves, profesor epidemiologi di Yale University yang juga menasihati komite namun bukan anggota WHO, yang menilai keputusan itu 'salah arah'.

"Itu memenuhi semua kriteria (darurat kesehatan global), tetapi mereka memutuskan untuk mengambil keputusan penting ini," kata Gonsalves.

Perkembangan cacar monyet di dunia

Sebagai informasi, cacar monyet adalah penyakit akibat virus yang menyebabkan gejala mirip flu dan munculnya lesi di kulit. Penyakit ini dilaporkan telah menyebar pada pria yang berhubungan seks dengan pria atau gay, yang tinggal di luar negara endemik.

Setidaknya saat ini ada lebih dari 3.200 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi dan satu kematian dilaporkan dalam enam pekan terakhir. Menurut WHO, laporan itu datang dari 48 negara di dunia.

Pihaknya mencatat, kini terdapat hampir 1.500 kasus dan 70 kematian akibat cacar monyet terjadi di Afrika Tengah, di mana penyakit ini merupakan endemik di negaranya. Sejumlah kasus juga diidentifikasi di Republik Demokratik Kongo.

Baca juga: WHO Berencana Ganti Nama Penyakit Cacar Monyet, Apa Alasannya?

Halaman:
Sumber Reuters,WHO
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com