Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluncuran Roket ke Luar Angkasa Berdampak pada Kerusakan Iklim Bumi

Kompas.com - 27/06/2022, 07:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Perlombaan eksplorasi luar angkasa seakan tak terbendung belakangan ini. Belum lagi skenario pariwisata luar angkasa (space tourism) yang terus dikembangkan oleh para miliader.

Meski menjadi tonggak kemajuan eksplorasi luar angkasa, tetapi peluncuran roket ke luar angkasa ternyata memiliki dampak pada kerusakan iklim Bumi.

Hal tersebut terungkap dari penelitian yang dilakukan oleh University of Cambridge dan Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Studi tersebut dilakukan dengan menggunakan model 3 D untuk mengetahui dampak peluncuran roket dan masuknya kembali roket pada 2019.

Baca juga: Studi: Wanita Lebih Cocok Jalani Misi Luar Angkasa Jangka Panjang

Seperti dikutip dari Phys, Minggu (26/6/2022) tim peneliti menemukan, bahwa partikel karbon hitam (jelaga) yang dikeluarkan oleh roket hampir 500 kali mampu menahan panas di atmosfer dari semua gabungan jelaga lainnya, seperti misalnya yang dihasilkan pesawat dan industri.

Hal tersebut menurut peneliti menyebabkan peningkatan efek pada iklim di Bumi.

"Partikel jelaga dari peluncuran roket memiliki efek iklim yang jauh lebih besar daripada pesawat dan sumber lain yang terikat dengan Bumi. Jadi tak perlu ada peluncuran roket sebanyak penerbangan internasional untuk memiliki dampak yang sama," kata Dr. Eloise Marais, salah satu penulis studi ini.

Ia juga menyebut, bahwa hal yang benar-benar dibutuhkan sekarang adalah diskusi di antara para ahli mengenai strategi terbaik untuk mengatur industri luar angkasa yang tengah berkembang pesat ini.

Dalam studi ini, para peneliti mengumpulkan informasi tentang bahan kimia dari semua 103 peluncuran roket di tahun 2019 di seluruh dunia.

Selain itu juga peneliti mengumpulkan data tentang roket yang dapat digunakan kembali dan mencegah masuknya kembali sampah antariksa.

Mereka juga menggunakan data demonstrasi baru-baru ini oleh perusahaan pariwisata luar angkasa Virgin Galactic, Blue Origin, dan SpaceX.

Data itu kemudian dimasukkan ke dalam model kimia atmosfer 3D untuk mengetahui dampaknya terhadap iklim dan juga lapisan ozon Bumi.

Baca juga: SpaceX Akan Luncurkan Tiga Roket Akhir Pekan Ini, Apa Saja?

Halaman:
Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com