Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2022, 20:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae, dan bisa dialami oleh siapa saja terlepas dari usianya.

Salah satu gejala khas dari kusta ialah munculnya bercak putih pada kulit, yang dapat disertai dengan gejala lainnya.

Masa inkubasi dari penyakit ini cukup lama, rata-rata dua sampai lima tahun atau bahkan bisa lebih. Apabila tidak terdiagnosis maupun ditangani sedini mungkin, kusta berisiko menyebabkan kecacatan permanen pada tubuh penderitanya.

Baca juga: Hari Kusta Sedunia: Konsepsi Populer Kusta dan Sejarahnya di Dunia

Oleh sebab itu, Dosen Departemen Kedokteran Tropis Universitas Nusa Cendana, dr Ika Febianti Buntoro, M.Sc, menyampaikan deteksi dini kusta sangat penting dilakukan.

"Kapan seseorang perlu waspada bahwa gejala itu muncul adalah kusta? Gejala muncul kusta kebanyakan dengan bercak putih, dan biasanya disertai mati rasa atau kadang dengan kesemutan atau ada benjolan-benjolan yang tidak wajar, itu yang paling sering muncul," jelas Ika dalam webinar, Jumat (24/6/2022).

Tak hanya itu, gejala kusta juga bisa disertai tanda lainnya termasuk:

1. Kesemutan

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (1/2/2022) sensasi kesemutan terutama pada siku hingga jari-jari tangan maupun pada area sekitar punggung kaki, juga menjadi gejala kusta yang dapat muncul.

Hal itu terjadi bila ada peradangan pada saraf tepi lengan (siku), atau tungkai bagian bawah (lutut).

2. Kelumpuhan mirip stroke

Selanjutnya, kelumpuhan yang bisa dialami pasien. Sebab, sejumlah pasien terkadang datang dengan kelumpuhan kaki atau tangan mirip stroke, meskipun penyakit ini tidak berhubungan dengan stroke.

Kondisi ini dikarenakan kuman kusta menyerang saraf di tangan dan kaki yang dapat mengakibatkan kelemahan otot, menyerupai lumpuh, yang sering disebut kaki semper atau tangan kiting.

Lantas, sejak usia berapa kita perlu skrining dini kusta?

Menurut dr Ika, skrining penyakit kusta perlu dilakukan sedini mungkin. Terlebih pada mereka yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien kusta yang tidak diobati.

"Pengobatannya ada gratis di puskesmas, jadi tidak perlu takut. Kusta ini bisa disembuhkan dengan meminum obat secara rutin dari puskesmas maka keberhasilannya juga tinggi," ungkapnya.

Baca juga: Ini Penyebab Kusta dan Gejala yang Harus Diwaspadai Sebelum Cacat Permanen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com