Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Planet Sejajar Jupiter dan Venus Paling Terang, Apa Saja Karakteristik 2 Planet Ini?

Kompas.com - 24/06/2022, 19:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Peristiwa alam yang langka baru saja terjadi pagi tadi, Jumat (24/6/2022). Saat fenomena planet sejajar ini, Jupiter dan Venus menjadi planet paling terang.

Fenomena konjungsi langka ini terjadi saat lima planet berada pada garis lurus atau sejajar dengan Bulan. 

Kelima planet tersebut antara lain Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus, dengan satelit alami planet kita juga nampak segaris.

Dua planet, Jupiter dan Venus, menarik perhatian tersendiri dikarenakan terlihat paling cerah dibandingkan ketiga planet lainnya.

Apa saja karakteristik planet Jupiter dan Venus?

Planet Jupiter

Jupiter adalah planet kelima dari Matahari dan menjadi planet terbesar di tata surya. Planet ini menjadi benda langit paling terang keempat setelah Matahari, Bulan, dan Venus.

Dituliskan Kompas.com, 4 Juni 2021, planet ini mempunyai medan magnet yang bergitu kuat dan mempunyai banyak satelit alami atau bulan, dengan tercatat, terdapat 79 bulan yang mengorbit di sekitar planet tersebut.

Baca juga: Fenomena Planet Sejajar 24 Juni, Jupiter dan Venus Paling Terang

Jupiter dan Venus paling terang saat fenomena planet sejajar 24 Juni terjadi. Dikarenakan kecerahannya, Jupiter merupakan salah satu dari lima planet yang bisa diamati dengan mata telanjang dari Bumi.

Jupiter berotasi dengan waktu 9 jam 55 menit, menjadikannya planet dengan hari paling pendek dari semua planet di tata surya.

Planet ini mempunyai kecepatan rotasi sebesar 12,6 km per detik, yang membuatnya memiliki medan magnet sangat kuat dan memancarkan radiasi berbahaya di sekitarnya. 

Planet yang berukuran setara dengan 318 kali ukuran Bumi ini berevolusi mengelilingi Matahari dalam waktu sangat lama, membutuhkan 11,8 tahun waktu Bumi.

Bahkan, jika semua planet di tata surya disatukan, ukuran Jupiter masih 2,5 kali lebih besar dari semua planet tersebut.

Kendati Jupiter dijuluki bintang gagal, karena banyaknya hidrogen dan helium yang umumnya terdapat pada bintang, namun planet terbesar di Tata Surya ini, menjadi salah satu planet paling terang dari 5 planet sejajar dalam fenomena yang terjadi pagi tadi.

Baca juga: Fenomena Planet Sejajar 24 Juni Tak Menimbulkan Bayangan, Ini Kata Ahli

 

Ilustrasi planet Jupiter. Badai Great Red Spot Jupiter yang menghiasi planet terbesar di Tata Surya ini ternyata memiliki ukuran jauh lebih lebar. Badai Jupiter disebut-sebut sebagai badai terbesar di Tata Surya.SHUTTERSTOCK/Vadim Sadovski Ilustrasi planet Jupiter. Badai Great Red Spot Jupiter yang menghiasi planet terbesar di Tata Surya ini ternyata memiliki ukuran jauh lebih lebar. Badai Jupiter disebut-sebut sebagai badai terbesar di Tata Surya.

Namun demikian, Jupiter tak mempunyai massa yang cukup memicu reaksi fusi pada inti planet untuk memulai pembakaran sebagai proses utama hidupnya bintang.

Planet ini dikelilingi oleh awan yang tersusun dari kristal amonia yang terbelah menjadi dua bagian, dengan ketebalan sekitar 50 km.

Bagian atas awan Jupiter akan berikatan dengan material dari dalamnya, dan berubah warna saat terkena cahaya matahari.

Sedangkan bagian bawahnya hanya terdiri dari gas hidrogen dan helium.

Baca juga: Fenomena Planet Sejajar 24 Juni, Catat Waktu Kemunculan Tiap Planet hingga Cara Melihatnya

Planet Venus

Venus adalah salah satu planet sejajar dalam fenomena yang terjadi pagi ini, Jumat (24/6/2022).

Planet Venus adalah planet kedua dari Matahari ini sering disebut sebagai kembaran Bumi.

Sebab, planet ini mempunyai ukuran, massa, kepadatan, komposisi, dan gravitasi yang mirip. Ukuran Venus hanya sedikit lebih kecil dari Bumi, dengan massa sekitar 80 persen dari Bumi.

Dilansir Kompas.com, 25 Januari 2022, bagian dalam planet ini terbuat dari inti besi metalik yang lebarnya sekitar 6.000 km.

Mantel batuan cair Venus memiliki ketebalan sekitar 3.000 km dan keraknya sebagian besar basal yang diperkirakan tebalnya rata-rata 10-20 km.

Baca juga: Fenomena Planet Sejajar 24 Juni Tak Menimbulkan Bayangan, Ini Kata Ahli

Ilustrasi Planet VenusShutterstock Ilustrasi Planet Venus

Venus bukanlah planet terdekat dari Matahari, tapi atmosfernya yang padat memerangkap panas dalam versi efek rumah kaca yang menghangatkan Bumi.

Ini mengakibatkan suhu di Venus mencapai 471 derajat Celcius, lebih dari cukup pans untuk melelehkan timah.

Dengan suhu yang begitu tinggi, Venus mempunyai atmosfer luar biasa panas, yang sebagian besar terdiri dari karbon dioksida dengan awan asam sulfat dan sedikit air.

Atmosfer planet Venus juga lebih berat dibandingkan planet lain sehingga menyebabkan tekanan permukaan lebih besar 90 kali lipat dari tekanan di Bumi.

Sebagai gambaran, tekanan di Venus mirip dengan tekanan yang ada di kedalaman 1.000 meter di lautan.

Baca juga: Fenomena Planet Sejajar 24 Juni, Ini Jam dan Cara Menyaksikannya

Planet Venus membutuhkan 243 hari Bumi untuk berotasi pada porosnya, waktu berotasi paling lambat dibandingkan planet-planet besar lainnya.

Rotasi planet Venus berlawanan dengan arah kebanyakan planet, yang berarti Matahari di planet ini terlihat terbit di barat dan terbenam di timur.

Akibat rotasi yang lambat ini, membuat inti logam Venus tidak dapat menghasilkan medan magnet yang mirip dengan Bumi.

Fenomena planet sejajar melibatkan lima planet, di antaranya Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus yang ber konjungsi sejajar dengan Bulan.

Saat fenomena planet sejajar 24 Juni, pagi tadi, Jupiter dan Venus paling terang. 

Baca juga: Fenomena 5 Planet Sejajar 24 Juni 2022, Seperti Apa Tahapannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com