Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Stunting pada Anak, Dokter Ingatkan untuk Penuhi Nutrisi Hariannya

Kompas.com - 23/06/2022, 09:31 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1.000 hari pertama kehidupan, yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.

Hal itu, mengakibatkan tinggi badan anak menjadi lebih pendek (kerdil) dari standar usianya. Di sisi lain, stunting juga masih menjadi permasalahan kesehatan yang dihadapi anak-anak Indonesia.

Adapun prevalensi atau angka kejadian stunting di Indonesia menurut hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 berada di kisaran 24,4 persen.

Angka ini melebihi ketentuan yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang seharusnya di bawah 20 persen.

Baca juga: Studi: Kasus Anak Stunting hingga Obesitas Masih Tinggi di Indonesia

Maka, upaya pencegahan stunting tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja melainkan para orangtua pun wajib turut serta.

Salah satunya ialah dengan mengetahui nutrisi apa saja yang diperlukan bagi anak-anaknya selama masa pertumbuhan.

Guru Besar Fakultas Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr dr Rini Sekartini, Sp.A(K), mengungkapkan untuk mencegah stunting anak perlu diberikan gizi seimbang.

Menurutnya, asupan seperti protein hewani termasuk telur dan susu, sangat direkomendasikan bagi pertumbuhan anak-anak. Sebab, keduanya adalah protein hewani yang kaya akan nutrisi, dan terjangkau oleh masyarakat.

Baca juga: Angka Stunting Naik, Bagaimana Strategi untuk Menurunkannya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com