Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Covid-19 Naik PB IDI Imbau Waspada Penyakit Menular Lain | Fenomena Solstis | Apa Itu Neuropati

Kompas.com - 22/06/2022, 07:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan. Dalam berita populer Sains ini, PB IDI juga mengimbau masyarakat dan semua pihak untuk waspada terhadap penyakit menular lainnya.

Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia ini diduga akibat penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Kedua keturunan varian Omicron tersebut telah masuk sebagai Variant of Concern, sebab dua subvarian tersebut dinilai mudah menular.

Fenomena Solstis yakni Titik Balik Matahari di Bulan Juni, menjadi salah satu berita populer Sains sepanjang Selasa (21/6/2022). 

Fenomena Solstis Juni umumnya terjadi antara tanggal 20-21 Juni dan bergeser dalam waktu ratusan hingga ribuan tahun.

Kenali apa itu Neuropati, menjadi salah satu berita yang banyak dibaca. Neuropati adalah gangguan pada sistem saraf tepi yang bisa terjadi akut ataupun kronis.

Penyakit ini dapat dialami siapa saja, baik pada mereka yang berusia tua maupun muda.

 

Selain berita populer Sains tersebut, informasi menarik lainnya juga dari keunikan kupu-kupu

Sekelompok peneliti di Museum National d'Histoire Naturelle telah menemukan bukti yang menunjukkan kupu-kupu menggunakan ekornya untuk bertahan hidup, yakni menghindari pemangsa.

Beberapa berita populer Sains sepanjang Selasa (21/6/2022) hingga Rabu (22/6/2022) ini telah dirangkum sebagai berikut. 

Covid-19 naik, waspada penyakit menular lain

Laporan kasus Covid-19 di Indonesia, pada awal pekan lalu tercatat 591 kasus, lalu bertambah 930 kasus, hingga pada tengah pekan tembus 1.242 kasus.

Ketua Umum PB IDI, dr Adib Khumaidi, SpOT, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 masih belum usai.

"Kami meminta kerjasama semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk tetap perlu menjalankan berbagai upaya kewaspadaan strategi pencegahan dan sistem pengendalian penularan yang kuat. Penanganan ini tidak bisa dilakukan oleh tenaga medis saja, namun semua pihak secara bersamaan," jelas dr Adib dalam media briefing, Selasa (21/6/2022).

Peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia ini diduga akibat penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Kedua keturunan varian Omicron tersebut telah masuk sebagai Variant of Concern, sebab kedua subvarian tersebut mudah menular.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com