Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2022, 17:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendorong agar masyarakat aktif melakukan upaya promotif dan preventif melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) guna menekan penularan demam berdarah dengue (DBD), yang cenderung meningkat saat musim hujan.

Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, dr Tiffany Tiara Pakasi, menjelaskan bahwa G1R1J adalah kegiatan yang melibatkan peran aktif masyarakat.

Terutama bagi semua anggota keluarga untuk melakukan pembersihan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan rumah, maupun tempat umum untuk mencapai angka bebas jentik lebih dari 95 persen.

"Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik merupakan peran serta dan pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian penyakit tular vektor nyamuk khususnya dengue dalam lingkungan rumahnya sendiri," tutur Tiffany dalam temu media memperingati ASEAN Dengue Day (ADD), Rabu (15/6/2022).

Selain rumah, program ini juga menyasar wilayah perkantoran, asrama, tempat ibadah, pelabuhan, sekolah, dan sebagainya.

"Agar ini (G1R1J) menjadi budaya kemandirian dari warga setempat di situ," imbuhnya.

Baca juga: DBD Banyak Serang Anak-anak hingga Remaja, Kenali Fase Penyakitnya

Dia menerangkan bahwa G1R1J yang digalakkan Kemenkes untuk menekan penularan DBD ini dilaksanakan serentak di 154 kabupaten/kota, dengan melibatkan 6.122 koordinator jumantik (juru pemantau dan pembasmi jentik), 4.498 supervisor, dan 1.047 kader jumantik pelabuhan (KJP).

Jumantik sendiri memiliki tugas memantau jentik nyamuk yang ada di sekeliling tempat tinggal, melakukan 3M plus dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), yaitu menutup semua tampungan air atau sumber air, menguras bak mandi, dan mendaur ulang barang bekas.

"Pendukung pencegahan dan pengendalian dengue sudah ada manusianya, terima kasih atas partisipasi dari teman-teman di daerah maupun di institusi terkait yang mendukung Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik ini," kata Tiffany.

Sebagai informasi tambahan, kasus DBD di Indonesia mengalami peningkatan sejak Januari hingga Juni 2022 (pekan ke-22).

Menurut catatan Kemenkes, jumlah kumulatif kasus DBD di Indonesia mencapai 45.387 kasus yang dilaporkan 449 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi.

 

Baca juga: Kasus DBD di Indonesia Melonjak, 432 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia Sepanjang 2022

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com