Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fototerapi dan Ragam Penyakit yang Bisa Disembuhkan

Kompas.com - 17/06/2022, 21:00 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comFototerapi adalah pilihan perawatan yang bisa digunakan untuk berbagai penyakit kulit. Bahkan, fototerapi bisa membantu memperbaiki beberapa kondisi kejiwaan. Apa sebenarnya fototerapi itu? Benarkah fototerapi bisa menyebabkan kanker kulit?

Pengertian fototerapi

Fototerapi adalah perawatan yang dilakukan dengan cara memaparkan bagian tubuh tertentu pada sinar ultraviolet dalam dosis dan waktu tertentu. Sumber sinar ultraviolet yang digunakan bukan dari matahari, melainkan buatan manusia, seperti bohlam fluoresen, lampu halogen, dan lampu LED.

Fototerapi secara sederhana sudah digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit sejak 3.500 tahun yang lalu. Dahulu, terapi ini digunakan di India dan Mesir untuk mengobati penyakit kulit, seperti vitiligo.

Fototerapi modern telah diakui secara internasional efektif untuk mengobati berbagai penyakit. Fototerapi modern pertama dikembangkan oleh Niels Ryberg Finsen yang menggunakan sinar ultraviolet untuk mengobati lupus vulgaris, sebuah kondisi kulit akibat infeksi tuberkulosis.

Penyakit yang bisa diobati dengan fototerapi

Penyakit kulit

Penggunaan utama fototerapi saat ini adalah untuk mengobati kondisi kulit. Kondisi kulit yang terbukti membaik setelah fototerapi antara lain:

  • Eksim
  • Psoriasis
  • Vitiligo
  • Gatal-gatal
  • Limfoma sel T kutan

Pada kulit, terapi ini bekerja dengan memperlambat pertumbuhan sel kulit dan mengurangi inflamasi. Inflamasi merupakan respons tubuh dalam merespons infeksi, trauma, dan gangguan asing.

Gangguan tidur dan suasana hati

Ada kasus dimana orang sulit tidur di malam hari dan baru bisa tidur ketika matahari telah terbit. Kondisi ini disebabkan gangguan pada ritme sikardian. Gangguan ini bisa diatasi menggunakan fototerapi agar pasien bisa tidur pada jam yang normal, yaitu pada malam hari.

Kanker dan prakanker

Fototerapi juga bisa digunakan untuk mengobati kanker. Namun, efek penggunaannya lebih lokal dibandingkan kemoterapi. Fototerapi biasanya hanya digunakan sebagai terapi pendamping, bukan terapi utama. Contoh kanker yang bisa menggunakan terapi ini adalah kanker esofagus, kanker endobronkial, dan Barret’s esophagus, yaitu kondisi prakanker akibat asam refluks.

Bayi baru lahir

Manfaat fototerapi yang terakhir adalah untuk bayi yang mengalami kuning atau hiperbilirubinemia. Kondisi ini ditandai kulit, mata, dan jaringan tubuh yang lain berwarna kuning. Sinar ultraviolet mampu memecah bilirubin agar konsentrasinya dalam tubuh tidak terlalu tinggi.

Baca juga: Penyakit Kulit Vitiligo Bisa Diobati, Ini 4 Jenis Terapinya

Benarkah fototerapi menyebabkan kanker?

Kita telah mengetahui bahwa paparan terhadap sinar ultraviolet meningkatkan risiko terkena kanker kulit. Namun, hasil studi menunjukkan hasil yang sedikit berbeda. Risiko kanker tersebut ternyata berbeda berdasarkan jenis sinar yang digunakan.

Studi menemukan bahwa fototerapi yang menggunakan PUVA (psoralen ultraviolet-A) mungkin meningkatkan risiko kanker kulit. Sedangkan terapi menggunakan UVB tidak menimbulkan risiko munculnya kanker kulit.

Selain itu, jika fototerapi digunakan terlalu sering, ini bisa menyebabkan turunnya sistem imun. Kondisi ini membuat tubuh lebih mudah terserang penyakit, seperti infeksi. Oleh karena itu, penggunaan fototerapi harus berdasarkan rekomendasi dokter agar tepat dosis dan tepat guna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com