Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Akan Gelar Rapat Darurat Pekan Depan untuk Memutuskan Status Wabah Cacar Monyet

Kompas.com - 15/06/2022, 17:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber UN News

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut akan menggelar pertemuan darurat, pada 23 Juni 2022 mendatang.

Langkah ini diambil untuk menentukan apakah wabah cacar monyet atau monkeypox, akan dikategorikan sebagai situasi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, atau tidak.

Adapun status keadaan darurat tersebut merupakan kewaspadaan tertinggi yang ditetapkan oleh WHO. Saat ini WHO masih memberlakukan peringatan serupa untuk Covid-19 dan polio.

"Wabah global monkeypox jelas tidak biasa dan mengkhawatirkan," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Gebreyesus dikutip dari laman resmi PBB, Selasa (14/6/2022).

Baca juga: WHO Berencana Ganti Nama Penyakit Cacar Monyet, Apa Alasannya?

Tedros turut menyerukan untuk meningkatkan respons serta koordinasi internasional, terkait dengan wabah cacar monyet yang telah teridentifikasi di berbagai negara non-endemik.

Perlu diketahui, cacar monyet adalah penyakit endemik di Afrika Tengah dan Afrika Barat. Akan tetapi, kasusnya mulai meningkat di banyak wilayah di luar Afrika.

Sejauh ini, sudah ada lebih dari 1.600 kasus yang dikonfirmasi dan hampir 1.500 kasus dugaan cacar monyet telah dilaporkan ke WHO. Setidaknya ada 39 negara yang melaporkan kasus konfirmasi, termasuk tujuh negara di mana cacar telah terdeteksi sebelumnya.

Kemudian, ada 72 kematian akibat cacar monyet telah dilaporkan dari negara-negara tersebut. Badan Kesehatan PBB itu juga mencatat bahwa tidak ada kasus kematian di negara non-endemik cacar monyet.

Saat ini WHO pun tengah berusaha untuk memverifikasi laporan berita, tentang laporan kematian terkait cacar monyet di Brasil.

Deputi Direktur Tanggap Darurat WHO, Ibrahima Socé Fall, menerangkan bahwa risiko penyebaran virus di Eropa dinilai 'tinggi'. Sedangkan di seluruh dunia risikonya dianggap 'sedang'.

Diakuinya, masih ada kesenjangan informasi, terutama tentang bagaimana virus itu ditularkan hingga merebak seperti sekarang. Oleh karena itu, mereka terus mendalami karakteristik dari virus cacar monyet

“Kami (WHO) tidak mau menunggu sampai situasi tidak terkendali," ucap Ibrahima.

Baca juga: Apa Bedanya Cacar dan Cacar Monyet?

Halaman:
Sumber UN News
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com